Soal Kawasan Konservasi Penyu, Begini Kata Pokmaswas

Soal Kawasan Konservasi Penyu, Begini Kata Pokmaswas

--

BACA JUGA:Soal DD-ADP Tahap III, DPMP Rekomendasikan Puluhan Pekon

Namun, kata dia, dalam proses penetasan telur penyu itu ada juga telur penyu yang gagal menetas. Hingga kini terdapat 120 ekor tukik yang dilepasliarkan ke laut.

Bahkan, kata dia, sebelumnya pada Oktober 2022 lalu juga ada pelepasan 74 ekor tukik jenis penyu lekang yang dilakukan bersama perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, instansi pemerintahan Kecamatan dan Pekon setempat, Uspika hingga tokoh masyarakat, tokoh adat dan pihak terkait lainnya.

Saat kegiatan pelepasan tukik itu, pihak dari Dinas Pariwisata Provinsi Lampung juga sekaligus memberikan bantuan berupa perlengkapan tenda dan lainnya.

“Pemberian bantuan itu juga dalam rangka mendukung kawasan konservasi penyu ini sebagai tempat tujuan wisata. Karena lokasi kawasan konservasi penyu ini bukan hanya untuk tempat penangkaran saja, tapi juga diharapkan kedepan bisa menjadi tempat wisata,” ujarnya.

BACA JUGA:Lubang di Jalan Nasional Pekon Sukapura Bahayakan Pengguna Jalan

Ditambahkannya, di lokasi kawasan konservasi penyu ini sebelumnya juga pernah ada mahasiswa dari Yogyakarta yang melakukan penelitian. Karena itu, lokasi ini cukup berpotensi, sehingga kedepan diharapkan bisa terus berkembang dan banyak pengunjung yang datang ke lokasi penangkaran ini. 

Pihaknya juga telah mengajukan usulan ke Pemprov Lampung melalui DKP maupun instansi terkait lainnya untuk dapat melakukan perbaikan di lokasi kawasan konservasi penyu tersebut.

“Mudah-mudahan kedepan di lokasi ini bisa diperbaiki atau direhabilitasi, dan bisa berkembang. Karena penangkaran penyu ini merupakan satu-satunya di Provinsi Lampung. Semua pihak juga diharapkan dapat mendukung agar potensi yang ada ini bisa lebih maju dan populasi penyu di Pesbar bisa lestari dna meningkat,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, meski telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung, melalui DKP, Kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Ngambur, yang menjadi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Tapi, hingga kini lokasi tersebut masih terlihat terbengkalai.

BACA JUGA:Siswi SMAN 1 Kebuntebu Sabet 3 Medali di Turnamen Karate Darmajaya Piala Erick Thohir

Pantauan di lokasi, Minggu (20/11) kondisi beberapa bangunan baik kantor, maupun penginapan yang ada di lokasi konservasi penyu itu sudah banyak yang mengalami kerusakan, bahkan terancam ambruk. 

Selain itu, di lokasi tempat penetasan telur penyu itu terlihat tidak ada telur penyu yang baru dipendam untuk penetasan, hanya tertera keterangan pemendaman telur penyu pada September tahun 2021, yang didominasi telur penyu jenis lekang. 

Begitu juga, dengan ruang terkunci tempat penampung tukik (anak penyu) yang baru menetas pun terlihat kosong.

Dilokasi juga tidak terlihat ada penjaga, atau pengelola kawasan konservasi penyu tersebut. Dengan kondisi kawasan konservasi penyu yang terbengkalai dan tidak terawat itu, jelas akan berdampak terhadap perkembangan satwa laut yang dilindungi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: