Soal Kawasan Konservasi Penyu, Begini Kata Pokmaswas

Soal Kawasan Konservasi Penyu, Begini Kata Pokmaswas

--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Dwi Lestari, yang merupakan pengelola Kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Ngambur, di Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), membantah jika di kawasan konservasi itu terbengkalai.

Menurut Ketua Pokmaswas, Hasni, kondisi di lokasi kawasan konservasi penyu itu terlihat terbengkalai karena bangunan banyak yang sudah rusak dan tidak berfungsi.

Tapi, untuk lokasi penangkaran hingga kini masih berfungsi, bahkan masih melakukan pemendaman telur penyu, dan tukik (anak penyu) itu ada didalam ruang penangkaran.

“Pokmaswas ini mulai aktif sejak April 2022 lalu, dan sampai saat ini sudah banyak telur penyu yang ditetaskan,” katanya, Senin (21/11).

BACA JUGA:Pemkab Lambar Diminta Maksimalkan Potensi PAD

Sebelumnya, kata dia, kondisi di penangkaran itu memang terbengkalai dan tidak ada yang merawat, serta sudah banyak ditumbuhi rerumputan, tapi sejak ditangani Pokmaswas lokasi penangkaran itu mulai aktif kembali.

Karena saat ini di lokasi kawasan konservasi penyu di Kecamatan Ngambur itu telah menjadi kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung.

“Saat ini diruang penangkaran itu ada 40 ekor tukik jenis penyu hijau yang belum lama ini menetas,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, di dalam ruang penangkaran juga ada 60 butir telur penyu jenis penyu lekang yang masih dipendam didalam ember berisi pasir laut untuk proses penetasan telur penyu, pemendaman telur penyu itu sudah sejak 10 Oktober 2022 lalu.

BACA JUGA:Anggaran Covid-19 di Lambar Terserap Rp27,397 Miliar

Sedangkan, dalam proses penetasan telur penyu itu membutuhkan waktu sekitar 57 hari.

“Di lokasi ini memang sudah ada tempat pemendaman untuk proses penetasan telur penyu, namun berada diluar gedung. Karena itu, sementara ini dalam proses penetasan kita lakukan di dalam ember yang disimpan di dalam gedung penangkaran ini,” kata dia.

Masih kata Hasni, proses penetasan telur penyu yang dilakukan di dalam tempat penangkaran ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi pencurian telur penyu, maupun antisipasi adanya hewan pemakan telur seperti biawak, anjing, dan jenis lainnya.

“Terhitung sejak April sampai sekarang sudah sekitar 300 butir telur penyu yang berhasil diselamatkan untuk ditetaskan di lokasi kawasan konservasi ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: