Suku Kajang di Bulukumba: Hidup Sederhana dan Menyatu dengan Alam
Suku Kajang adalah potret nyata dari masyarakat yang mampu menjaga harmoni antara manusia dan alam, di tengah arus perubahan zaman.-Foto [email protected]
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di pedalaman Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah komunitas adat yang masih memegang teguh nilai-nilai leluhur hingga kini.
Mereka dikenal sebagai Suku Kajang, yang tinggal di wilayah bernama Tana Toa, sekitar 200 kilometer dari Kota Makassar.
Hidup dengan kesederhanaan, masyarakat Kajang menjadi salah satu contoh nyata bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan alam tanpa bergantung pada kemajuan modern.
BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Suku Tidung, Etnis Asli Kalimantan Utara
Hidup dalam Kesederhanaan
Masyarakat Suku Kajang dikenal memiliki prinsip hidup yang kuat, yaitu kehidupan sederhana, jujur, dan menyatu dengan alam.
Mereka menolak segala bentuk kemewahan dan kemudahan yang ditawarkan dunia luar.
Bagi mereka, hidup yang baik adalah hidup yang tidak berlebihan dan selalu menghormati keseimbangan alam.
BACA JUGA:Busana Adat Tidung Kalimantan Utara, Simbol Keberanian dan Kehormatan Leluhur
Warga Kajang menjalani keseharian tanpa menggunakan alas kaki dan mengenakan pakaian berwarna hitam polos.
Warna hitam menjadi simbol penting yang merepresentasikan kesederhanaan, kesetaraan, serta keteguhan hati.
Dalam pandangan mereka, semua manusia sama di mata Tuhan dan alam semesta, sehingga tidak perlu ada perbedaan mencolok dalam penampilan.
Mereka juga dikenal tertutup terhadap pengaruh luar, terutama yang dapat merusak nilai adat.
Hal ini bukan berarti mereka menolak perkembangan zaman, melainkan bentuk perlindungan terhadap budaya dan kearifan yang diwariskan nenek moyang mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




