Legenda Ular Kepala Tujuh: Penjaga Sakral dari Danau Tes, Bengkulu
Legenda Ular Kepala Tujuh bukan hanya dongeng lama yang diceritakan turun-temurun. Foto: instagram@waton_pak--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di jantung alam Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, tersimpan sebuah kisah lama yang masih hidup dalam ingatan masyarakat hingga kini.
Cerita tersebut berkisah tentang sosok gaib berupa ular berkepala tujuh yang dipercaya sebagai penjaga Danau Tes, sebuah danau yang dianggap sakral dan penuh misteri oleh penduduk setempat.
Legenda ini bukan hanya menjadi warisan cerita rakyat, melainkan juga sarat dengan makna moral dan pesan tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dan alam sekitar.
Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang disebut Kutei Rukam, hiduplah seorang putra mahkota bernama Gajah Meram.
BACA JUGA:Tolanamon, Teluk Runcing yang Menyimpan Pesona Baru di Selatan Rote
Suatu hari, ia mengajak tunangannya, seorang putri cantik bernama Putri Jinggai, untuk mandi di Danau Tes.
Tanpa ada tanda-tanda, Gajah Meram tiba-tiba menghilang di tengah danau. Peristiwa tersebut membuat geger seluruh kerajaan.
Mengetahui hal itu, adiknya, Gajah Merik, memutuskan untuk mencari kakaknya. Ia menyusuri hutan, lembah, hingga akhirnya memutuskan untuk menyelam ke dalam Danau Tes, tempat terakhir sang kakak terlihat. Di sanalah awal dari petualangan besar dimulai.
Di dasar danau, Gajah Merik menemukan kenyataan mengejutkan: ada makhluk gaib berupa ular raksasa dengan tujuh kepala. Makhluk tersebut dikenal sebagai penjaga Danau Tes, entitas spiritual yang memiliki kekuatan luar biasa dan disegani oleh alam sekitar.
BACA JUGA:Waktu Terbaik Konsumsi Kolagen agar Manfaatnya Maksimal
Pertempuran sengit pun terjadi antara Gajah Merik dan sang ular. Dalam kisahnya, pertarungan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam.
Namun, setelah perjuangan panjang, Gajah Merik berhasil mengalahkan ular tersebut. Meski demikian, ia tidak membunuh sang penjaga danau.
Sebaliknya, ia justru menunjuknya sebagai pelindung wilayah dan simbol perdamaian antara kerajaan dan kekuatan gaib penjaga alam.
Cerita ini bukan sekadar legenda, melainkan juga mencerminkan keyakinan masyarakat terhadap kekuatan tak kasatmata yang menjaga dan melindungi lingkungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





