Sempat Gagal, GPS Collar Berhasil Terpasang di Gajah Ramadhani

Sempat Gagal, GPS Collar Berhasil Terpasang di Gajah Ramadhani

--

Setelah dirasa aman untuk didekati dan pembiusan pada gajah target sudah memberikan hasil yang baik, akhirnya proses pemasangan GPS Collar dilakukan dan memerlukan waktu kurang lebih 25 menit.

BACA JUGA:Tindaklanjuti SE Bupati, Satpol PP-Damkar Pesbar Akan Razia Tempat Hiburan

"Selanjutnya, tim medis melakukan pemantauan kepada gajah target tersebut sampai sadar dan gajah itu pun mulai bisa berjalan kembali pada pukul 14.45 WIB setelah sebelumnya tim melakukan koleksi sampel darah untuk tujuan pemeriksaan DNA, hematologi dan kimia darah untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum," ujarnya.

Ia menambahkan, tim melakukan penyuntikan antibiotik long acting untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder pada bekas tembak bius, penyuntikan obat anti stress dan untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Sementara itu, Kepala SPTN Wilayah III Krui, Maris Feriyadi berharap agar pemasangan GPS Collar ini dapat memberikan kontribusi yang positif atas upaya mitigasi interaksi negatif manusia dan gajah liar di wilayah kerja SPTN Wilayah III Krui, khususnya di Resort Suoh dan sekitarnya.

"Walaupun sebelumnya sudah terpasang GPS Collar pada Kelompok Bunga, Kelompok Jambul saat ini merupakan kelompok yang sangat menyulitkan Satgas di lapangan," kata Maria.

BACA JUGA:Ketiga Kalinya, Lambar Raih Predikat Kabupaten Terbaik Pertama PPD Tingkat Provinsi

“Sementara kelompok Jambul ini suka bergabung dan berpisah dengan kelompok Bunga, sehingga menyulitkan Satgas dalam melakukan pemantauan dan penghalauan,” sambungnya.

Menurut Maris, dengan terpasangnya 2 GPS Collar pada 2 kelompok gajah yang berbeda ini, semoga dapat memudahkan dalam pemantauan pergerakan, sehingga upaya mitigasi dapat lebih dini dan optimal dilakukan.

Di lain sisi, Plt Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto mengapresiasi kerja keras para tim di lapangan yang sudah berhasil memasangkan GPS Collar untuk gajah liar Kelompok Jambul.

Ismanto mengatakan, meski dilakukan pada bulan Ramadhan, tim tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam melakukan upaya pemasangan GPS Collar ini.

BACA JUGA:Dinas Sosial Lambar Pastikan Buffer Stock Masih Aman

“Terimakasih kepada tim yang terdiri dari personil Balai Besar TNBBS, Balai KSDA Bengkulu, mitra dan masyarakat yang telah membantu hingga terpasangnya GPS Collar ini,” ucap Ismanto.

“Butuh pengorbanan yang luar biasa, sedang bulan Ramadhan dan dengan kondisi topografi kawasan TNBBS, namun tim tetap semangat dan GPS itu pun berhasil terpasang,” pungkasnya.

Ismanto berharap, dengan terpasangnya GPS Collar, kedepan upaya mitigasi interaksi negatif manusia dan gajah liar ini dapat dioptimalkan dan dapat meminimalisir potensi kerugian yang terjadi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: