Diseruduk Gajah, Rumah Warga Suoh Lampung Barat Nyaris Roboh
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kawanan gajah yang diketahui berjumlah 18 ekor di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, sejak beberapa lalu terpecah menjadi dua kelompok.
Kawanan gajah ini makin beringas, dilaporkan salah satu kelompok merusak rumah Yandi, warga Pemangku Kalibata Bawah, Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat pada Kamis malam 18 April 2024.
Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, kawanan gajah terpecah menjadi dua kelompok.
Untuk kelompok pertama berjumlah 11 ekor mengarah ke Pemangku Kali Bata Bawah, Pekon Suka Marga dan merusak rumah warga.
BACA JUGA:KPU Pesisir Barat Segera Buka Pendaftaran PPK-PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwalnya
Beruntung pemilik rumah sedang tidak ditempat.
"Bagian dapur rumah milik bapak Yandi mengalami kerusakan cukup parah akibat kawanan gajah yang berjumlah 11 ekor, beruntung mereka sedang berada di rumah orang tuanya saat kawanan gajah datang dan merusak rumahnya," ungkap Sugeng, seraya melanjutkan untuk kelompok kedua berjumlah tujuh ekor lainnya mengarah ke Talang Cibitung.
Menurut Sugeng, sejak seminggu terakhir setelah dari waytuing kawanan gajah tersebut cenderung bergeser ke wilayah talang Jael Sukaraja dan Cibitung.
"Kawanan gajah terpecah menjadi beberapa kelompok terakhir terpecah menjadi dua kelompok. Ini tentunya menjadi kendala bagi petugas untuk melakukan pemantauan dan penghalauan, karena tidak bisa terfokus melainkan petugas juga harus terbagi untuk menghalau kelompok-kelompok gajah ini," kata dia.
BACA JUGA:Tahap II, Sat Reskrim Polres Lampung Utara Serahkan 2 Tersangka dan Barang Bukti Kasus Korupsi
Selain itu, lanjut Sugeng, pihaknya berharap kawanan gajah tersebut bisa kembali dipasangi GPS Collar, hal ini akan sangat membantu petugas dalam melakukan pemantauan pergerakan dari kawanan gajah ini.
Sementara Camat Suoh Dapet Jakson mengatakan, teror gajah masih terus terjadi, bahkan sejak sebelum lebaran hari raya idul fitri lalu kawanan gajah ini beberapa kali mendekati permukiman.
"Tentu adanya konflik ini kerugian masyarakat cukup besar, karena tanaman yang selama ini menjadi mata pencaharian seperti pisang, pinang habis dimakan dan dirusak kawanan gajah, karena itu tentu harapan kami ada solusi terkait ini," pungkasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: