Sempat Gagal, GPS Collar Berhasil Terpasang di Gajah Ramadhani

Sempat Gagal, GPS Collar Berhasil Terpasang di Gajah Ramadhani

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kelompok gajah jambul di Suoh Lampung Barat yang sebelumnya gagal dilakukan pemasangan GPS Collar oleh petugas akhirnya pemasangan berhasil dilakukan Kamis (30/3/2023).

Pemasangan yang dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI dan dipimpin Kepala SPTN Wilayah III Krui BPTN Wilayah II Liwa Maris Feriyadi.

GPS Collar terpasang di salah satu gajah yang dinamai Ramadhani yang berdasarkan hasil pengukuran (morfometrik) tubuh gajah oleh tim medis, gajah yang dipasang GPS Collar memiliki berat badan 3.189 kg, tinggi bahu 223 cm, lingkar dada 382 cm, saat kawanan gajah yang terpantau enam ekor berada tepat di Gunung Gede dan Gunung Mas, Pekon Sukamarga.

drh Erni Suyanti Dokter Hewan yang tergabung di dalam tim mengungkapkan pada hari pertama upaya pemasangan GPS ad Selasa (28/3/2023), pihaknya sempat mengalami kesulitan, sebab gajah yang menjadi target tidak memberikan respon pembiusan sehingga hasil efek bius tidak bekerja secara maksimal.

BACA JUGA:Pemkab Pesbar Imbau Perusahaan Bayar THR Pekerja Tepat Waktu

"Di hari pertama kami melakukan pembiusan tiga kali ke gajah kelompok jambul namun tidak membuahkan hasil. Obat bius pertama dosis anestesi menggunakan kombinasi obat Xylazine dan Ketamine HCl, saat itu gajah belum terbius dengan sempurna, sehingga dilakukan penambahan dosis suplemen dengan kombinasi obat yang sama dengan penembakan bius kedua dan ketiga,” ungkap Erni Suyani, dalam siaran pers yang diterima Medialampung.co.id Kamis (29/3/2023).

Pihaknya menduga, kesulitan di hari pertama karena adanya gangguan dari gajah lain yang berusaha untuk membangunkannya sehingga membuat kondisi lingkungan di sekitar gajah target menjadi gaduh, karena menurutnya untuk menentukan keberhasilan pembiusan satwa liar ini perlu didukuNg lingkungan sekitar.

"Karena kami melihat akan gagal di hari pertama tersebut, kami akhirnya memutuskan untuk kembali dan melanjutkan proses pemasangan pada esok hari, dan malam harinya dilakukan evaluasi atas upaya pemasangan yang belum berhasil tersebut dan memutuskan untuk mengubah target gajah yang akan dipasang GPS Collar dengan berbagai pertimbangan," bebernya.

Lalu, sambung Erni, pada hari kedua Rabu (29/3/2023) pagi, kegiatan pemasangan GPS Collar untuk gajah liar Kelompok Jambul ini pun kembali dimulai dengan percobaan mengganti target gajah yang akan dibius.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Puasa

Diawali dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh tim pemantau, saat itu keberadaan gajah terpantau sedang berada di daerah Gunung Gede dengan vegetasi semak belukar.

"Tim inti yang dilengkapi dengan senapan bius diiringi oleh tim medis dan keamanan segera menuju ke lokasi yang dimaksud, sesampai di lokasi tim langsung melakukan upaya penggiringan dan pemisahan gajah liar Kelompok Jambul yang menjadi target dari kawanannya yang lain, senapan bius berhasil ditembakkan oleh tim ke gajah liar betina dewasa Kelompok Jambul pada pukul 11.11 WIB," Erni menyebutkan.

Hanya saja, saat itu hasil penilaian pembiusan menunjukan gajah belum terbius dengan sempurna sehingga dilakukan pemberian dosis suplemen secara suntik langsung (hang syringe) pada pukul 13.05 WIB agar gajah bisa didekati dengan aman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: