Tari Turuk Langgai: Kearifan Alam dan Spiritualitas Suku Mentawai

Tari Turuk Langgai: Kearifan Alam dan Spiritualitas Suku Mentawai

Tari Turuk Langgai bukan sekadar tarian tradisional, melainkan cerminan filosofi hidup Suku Mentawai yang menjunjung tinggi hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur. - Foto Instagram@_riyadi_9--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya tradisional. Setiap daerah memiliki tarian khas yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, kepercayaan, dan filosofi hidup masyarakatnya. 

Salah satu tarian tradisional yang sarat makna tersebut adalah Tari Turuk Langgai, sebuah tarian sakral yang berasal dari Suku Mentawai, Sumatera Barat.

Tari Turuk Langgai lahir dari kehidupan masyarakat Mentawai yang sangat dekat dengan alam. Bagi masyarakat Mentawai, alam bukan sekadar tempat tinggal, melainkan sumber kehidupan sekaligus ruang spiritual. 

Hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur menjadi landasan utama berbagai tradisi, termasuk dalam seni tari Turuk Langgai.

BACA JUGA:Lisa Mariana Kirim DM ke Atalia Praratya, Akui Kesalahan Fatal di Masa Lalu

Asal-usul dan Sejarah Tari Turuk Langgai

Berdasarkan berbagai kajian budaya dan penelitian, Tari Turuk Langgai diperkirakan telah ada sejak abad ke-17, sehingga usianya telah mencapai ratusan tahun. Pada masa awal kemunculannya, tarian ini tidak dipentaskan sebagai hiburan umum, melainkan menjadi bagian penting dari ritual pengobatan tradisional.

Tari ini dipimpin oleh seorang Sikerei, yaitu tokoh adat sekaligus dukun yang dipercaya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan roh-roh gaib. Dalam kepercayaan Suku Mentawai, penyakit tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik, tetapi juga akibat gangguan roh. 

Oleh karena itu, Tari Turuk Langgai berperan sebagai sarana untuk memanggil dan menghibur roh agar tidak meninggalkan tubuh pasien.

BACA JUGA:7 Aktor Indonesia yang Perdana Menjajal Film Horor di 2025

Makna Gerak dan Hubungan dengan Alam

Keunikan Tari Turuk Langgai terletak pada gerakan tariannya yang menirukan perilaku hewan di alam, seperti burung, monyet, dan hewan liar lainnya. Gerakan ini tidak dibuat secara sembarangan, melainkan merupakan hasil pengamatan masyarakat Mentawai terhadap lingkungan sekitarnya.

Gerakan yang luwes, meloncat, mengepak, hingga meliuk menggambarkan kebebasan makhluk hidup di alam. Hal ini mencerminkan pandangan hidup Suku Mentawai yang menghormati seluruh makhluk sebagai bagian dari satu kesatuan kehidupan. 

Dalam tarian ini, penari seolah menyatu dengan alam dan menjadi perantara antara dunia manusia dan dunia roh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: