Titi, Seni Tato Tradisional Suku Mentawai
Bagi masyarakat Mentawai, Titi adalah buku sejarah yang tertulis di kulit. Foto:[email protected] --
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kepulauan Mentawai yang terletak di Sumatera Barat terkenal dengan kekayaan budayanya yang unik dan memikat.
Salah satu tradisi khas yang menjadi identitas masyarakat setempat adalah Titi, yaitu seni merajah tubuh dengan motif tradisional.
Bagi Suku Mentawai, Titi bukan sekadar hiasan, akan tetapi sebuah warisan yang sarat nilai.
Motifnya juga melambangkan status sosial, perjalanan hidup, serta hubungan spiritual dengan alam dan juga leluhur.
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Mengalir dari Reward Quest, Begini Cara Klaimnya
Lebih dari Sekadar Seni
Dalam pandangan masyarakat Mentawai, tato adalah bahasa visual yang bercerita.
Setiap garis dan pola memiliki makna tertentu, misalnya menggambarkan profesi sebagai pemburu, penanda kedewasaan, atau simbol keberanian. Desain tato tidak dipilih sembarangan, melainkan mengikuti aturan adat yang ketat.
Seorang pemuda yang belum menikah tidak akan mendapatkan motif yang sama dengan seorang kepala keluarga, dan seorang pemburu ulung akan memiliki pola berbeda dari seorang pengrajin.
BACA JUGA:Cara Menggoreng Jamur agar Renyah dan Tidak Berminyak
Ritual Sebelum Proses Tato
Pembuatan Titi selalu diawali dengan upacara adat yang dihadiri keluarga, tetua kampung, dan tokoh adat.
Ritual ini bertujuan memohon perlindungan dari roh-roh leluhur agar proses berjalan lancar serta menghindarkan pemilik tato dari gangguan roh jahat.
Tato dibuat oleh seorang sipatok, yaitu ahli tato tradisional yang memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus, termasuk pemahaman mendalam tentang makna setiap motif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





