Dampingi Gubernur Temui Warga, Parosil Suarakan Keluhan Petani Lampung Barat
Temu warga di Sukau jadi momentum Parosil dorong perhatian serius sektor pertanian-Foto dok.-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mendampingi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam agenda temu masyarakat Kecamatan Sukau yang dipusatkan di Pekon Tanjung Raya, Kamis 18 Desember 2025.
Momentum tersebut dimanfaatkan Parosil untuk menyampaikan langsung berbagai persoalan mendasar yang masih dihadapi masyarakat Lampung Barat, khususnya di sektor pertanian.
Di hadapan Gubernur Lampung dan masyarakat, Parosil Mabsus memaparkan bahwa mayoritas warga Lampung Barat menggantungkan hidup dari pertanian padi, kopi, dan sayur-mayur.
Namun potensi besar tersebut belum sepenuhnya berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani.
BACA JUGA:Pantau Harga Pangan, Gubernur Mirza Temukan Masalah Distribusi Cabai di Pasar Way Batu
Parosil mengungkapkan, hingga kini Lampung Barat belum memiliki pabrik pengolahan padi sendiri. Akibatnya, hasil panen petani belum memberikan nilai tambah maksimal bagi masyarakat.
Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas sayur-mayur yang kerap merugikan petani akibat fluktuasi harga di tingkat lapangan.
Pasokan beras untuk kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi masih mengambil dari kabupaten tetangga. Sayurannya pun belum bisa sepenuhnya dari lokal, karena menurut ahli gizi kandungan pestisidanya masih tinggi.
Kondisi tersebut, menurut Parosil, membuat petani berada pada posisi lemah, meskipun Lampung Barat dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pangan dan hortikultura utama di Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Aset BPBD Lampung Utara Diduga Dicuri, Penanganan Kasus Dipertanyakan
Menanggapi hal itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama tidak stabilnya harga sayur-mayur adalah masuknya pasokan dari luar daerah Lampung. Situasi tersebut membuat harga hasil pertanian lokal harus mengikuti harga dari daerah lain.
Sayur dari Lampung Barat akhirnya kalah bersaing karena harga sudah ditentukan dari luar. Ini yang harus kita benahi bersama.
Gubernur yang akrab disapa Mirza itu menegaskan ke depan akan ada penataan distribusi pangan agar daerah penghasil di Lampung mendapat prioritas.
Selama kabupaten di Lampung mampu memenuhi kebutuhan, pasokan dari luar provinsi tidak seharusnya masuk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





