Ramadhan Edukasi Menjalani Kesabaran Meraih Derajat Ketaqwaan

Ramadhan Edukasi Menjalani Kesabaran Meraih Derajat Ketaqwaan

Ustadz Hi. Abdul Ghani--

Kesadaran seperti itulah yang menjadi dasar dari pola hidup sederhana.

Dalam Al-Quran tertulis janji Allah, ''Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta'' (QS Al Ankabut: 2-3).

"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakan nya pada hari Kiamat'' (HR Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi).

 

Suatu ketika seorang laki-laki bertemu dengan seorang wanita yang disangkanya pelacur. 

Dengan usil, lelaki itu menggoda si wanita sampai-sampai tangannya menyentuh tubuhnya. Atas perlakuan itu, si wanita pun marah. 

Lantaran terkejut, lelaki itu menoleh ke belakang, hingga mukanya terbentur tembok dan ia pun terluka. 

Pasca kejadian, lelaki usil itu pergi menemui Rasulullah dan menceritakan pengalaman yang baru saja dialaminya. 

 

Rasulullah SAW berkomentar, ''Engkau seorang yang masih dikehendaki oleh Allah menjadi baik''. 

Setelah itu, Rasul mengucapkan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mughaffal.

Dalam riwayat At Turmidzi, hadis itu disempurnakan dengan lafadz sebagai berikut, ''Dan sesungguhnya Allah, jika Dia mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Jika mereka ridha, maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka benci, Allah membencinya''. 

Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak selalu diwujudkan dalam bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya. 

 

Kecintaan Allah bisa berbentuk musibah atau ujian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: