Tari Sajojo: Sejarah, Makna, Keunikan, dan Properti Khas dari Papua
Tari Sajojo adalah tarian tradisional Papua yang mencerminkan semangat kebersamaan, keceriaan, dan kegembiraan masyarakat setempat. - Foto [email protected]
BACA JUGA:Tari Tanggai: Sejarah, Makna, Busana, dan Ragam Geraknya
Properti Khas dalam Tari Sajojo
Walaupun tergolong bebas, Tari Sajojo tetap memiliki beberapa properti yang menjadi ciri khasnya. Properti tersebut umumnya terbuat dari bahan-bahan alam yang mudah dijumpai di Papua.
1. Penutup kepala
Penari Sajojo biasanya mengenakan penutup kepala yang terbuat dari ijuk, bulu burung, atau daun sagu. Hiasan ini menggambarkan kedekatan masyarakat Papua dengan alam.
BACA JUGA:Deureuham: Mata Uang Emas Tertua dari Kerajaan Samudera Pasai
2. Kalung tradisional
Kalung yang digunakan oleh para penari umumnya berbahan kerang, tulang, batu, atau gigi binatang. Bentuknya kadang menyerupai ikon Papua seperti burung Cenderawasih atau rumah adat honai.
3. Lukisan tubuh khas Papua
Penari laki-laki sering tampil dengan tubuh yang dilukis menggunakan motif flora, fauna, atau pola etnik Papua. Warna yang sering dipakai adalah putih, hitam, atau merah. Penari perempuan juga menggunakan motif serupa namun tetap mengenakan atasan.
BACA JUGA:Tari Zippin Pesisiran: Kesenian Islami dari Demak yang Berakar dari Dakwah Sunan Kalijaga
4. Gelang dan rok rumbai
Rok rumbai dan gelang berbahan daun sagu kering, tali ijuk, atau rafia merupakan ikon utama tarian ini. Gerakan penari saat melompat membuat rumbai-rumbai terlihat dinamis dan menarik.
5. Senjata tradisional
Beberapa penari membawa busur atau tombak sebagai perlambang alat berburu masyarakat Papua. Meski tidak wajib, properti ini dapat memperkuat kesan tradisional dalam pertunjukan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





