Panggung Ekspresi Budaya Papua dalam Nuansa Kebersamaan adalah Bakar Batu
Pagelaran Bakar Batu bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya warisan leluhur.-Foto [email protected]
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka merayakan satu dekade kiprah Galeri Indonesia Kaya dalam mendukung dunia seni, digelar program bertajuk #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar.
Program tersebut membuka peluang bagi sanggar seni dari seluruh Indonesia untuk menampilkan gagasan kreatif serta inovatif mereka.
Dari sekian banyak peserta, sepuluh sanggar terpilih memperoleh dana pembinaan guna mewujudkan karya pertunjukan budaya.
Salah satu karya menarik datang dari Jayapura, Papua, yang membawakan pertunjukan bertema Bakar Batu.
BACA JUGA:Pulau Rinca: Habitat Komodo dan Surga Alam dari Timur Indonesia
Pertunjukan ini digarap oleh komunitas seni Indonesia Art Movement. Mengambil inspirasi dari ritual tradisional masyarakat Suku Dani di Lembah Baliem, Bakar Batu ditampilkan sebagai pertunjukan seni yang bukan hanya estetis, tetapi juga mengedukasi dan menyentuh emosi.
Ritual Bakar Batu merupakan sebuah tradisi yang erat kaitannya dengan rasa syukur dan solidaritas dalam kehidupan masyarakat Papua, khususnya Suku Dani.
Biasanya dilakukan dalam rangka merayakan peristiwa penting seperti pernikahan, pelantikan pemimpin adat, atau bahkan persiapan peperangan.
Prosesnya melibatkan pembakaran batu hingga membara, kemudian digunakan untuk memasak aneka makanan seperti daging dan umbi-umbian, yang kemudian dinikmati bersama-sama oleh warga.
BACA JUGA:Cara Alami Meningkatkan Produksi Keratin untuk Rambut, Kulit, dan Kuku yang Sehat
Dalam pertunjukan yang dipentaskan, prosesi ini dikemas ulang menjadi sebuah tontonan penuh warna. Penonton diajak menyelami suasana khas Papua dengan suasana hangat dan interaktif.
Mulai dari proses menata batu dan kayu, menyaksikan tarian dinamis yang menggambarkan kerja sama, hingga momen puncak berupa makan bersama yang menyimbolkan kebersamaan dan rasa hormat terhadap tradisi.
Gerakan tari yang menghentak dan musik tradisional yang energik memperkuat makna dari setiap tahapan prosesi.
Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun koneksi emosional antara budaya lokal dan masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





