Disway Awards

Tari Zippin Pesisiran: Kesenian Islami dari Demak yang Berakar dari Dakwah Sunan Kalijaga

Tari Zippin Pesisiran: Kesenian Islami dari Demak yang Berakar dari Dakwah Sunan Kalijaga

Tari Zippin Pesisiran, Warisan Dakwah Sunan Kalijaga dari Demak-YouTube/kancabudaya-

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Kabupaten Demak dikenal luas sebagai Kota Wali, sebuah daerah yang identik dengan sejarah penyebaran Islam di Jawa. 

Masjid Agung Demak menjadi simbol kuat perkembangan agama Islam sekaligus menjadi pusat berbagai aktivitas budaya masyarakat setempat. 

Dari lingkungan religius inilah muncul beragam kesenian yang sarat nilai keislaman. 

Salah satu yang paling khas dan masih terus dilestarikan hingga kini adalah Tari Zippin Pesisiran, sebuah tarian yang dipercaya diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga.

BACA JUGA:Ibunda Virgoun Bantah Cari Popularitas di Kasus Inara Rusli, Utamakan Kesejahteraan Cucu

Asal-Usul Tari Zippin Pesisiran

Tari Zippin memiliki jejak sejarah yang erat dengan masa awal perkembangan Islam di wilayah Demak. Ketika Sunan Kalijaga berdakwah, beliau dikenal menggunakan pendekatan yang halus melalui seni dan budaya. 

Wayang kulit, gamelan, hingga bentuk-bentuk pertunjukan rakyat dipilih sebagai media dakwah agar masyarakat mudah menerima ajaran Islam. 

Di antara karya-karya budaya yang lahir pada masa itu, Tari Zippin menjadi salah satu yang berkembang dan bertahan hingga sekarang.

BACA JUGA:Rahasia Rambut Sehat dan Berkilau: Cara Tepat Merawat Rambut Setelah Keramas

Menurut salah satu kajian berjudul Bentuk dan Makna Simbolik Tari Zippin Pesisiran, tarian ini muncul dari kebiasaan para pemuda dan pemudi muslim yang sering berkumpul di masjid atau musala. 

Mereka melantunkan puji-pujian kepada Allah SWT sambil memainkan rebana. Aktivitas inilah yang kemudian berkembang menjadi pertunjukan yang lebih terstruktur dan akhirnya dikenal sebagai Tari Zippin Pesisiran.

Nama “Zippin” sendiri dipercaya berasal dari istilah yang menggambarkan gerakan dinamis dan kompak, meskipun tidak ada catatan resmi mengenai makna harfiahnya. 

Yang jelas, tarian ini merepresentasikan semangat religius, kebersamaan, dan kecintaan masyarakat Demak pada seni bernafaskan Islam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: