Gaun Bola: Busana Adat Suku Rote yang Penuh Makna
Gaun Bola adalah pakaian adat khas Suku Rote, Nusa Tenggara Timur, yang sederhana namun sarat makna. - Foto: Instagram@zitaanjani--
BACA JUGA:Diduga Diperintah BEM Datang Subuh, Mahasiswa FH UNILA Tewas Kecelakaan
Identitas dan Kebanggaan
Bagi masyarakat Rote, Gaun Bola lebih dari sekadar busana adat. Pakaian ini merupakan lambang jati diri mereka. Saat dikenakan, Gaun Bola menegaskan ikatan masyarakat Rote dengan leluhur dan tanah kelahiran mereka.Tidak heran jika hingga kini pakaian ini tetap dipertahankan dalam berbagai acara resmi maupun adat.
Menariknya, seiring perkembangan zaman, kain tenun ikat Rote yang biasanya dipakai dalam Gaun Bola kini mulai diadaptasi dalam busana modern.
Banyak desainer yang memadukan kain tradisional ini dengan model pakaian kontemporer, sehingga menarik minat generasi muda untuk tetap mencintai budaya leluhur.
BACA JUGA:Bayar Tagihan PDAM Lewat BRImo, Praktis Tanpa Ribet dan Aman
Upaya Pelestarian
Dengan masuknya pengaruh globalisasi, banyak warisan budaya yang terancam dilupakan. Namun, masyarakat Rote bersama pemerintah daerah dan komunitas budaya terus berusaha menjaga eksistensi Gaun Bola.
Salah satu cara yang dilakukan adalah menjadikan Gaun Bola sebagai busana resmi dalam acara adat, festival budaya, maupun pertunjukan pariwisata.
Selain itu, kain tenun Rote juga diperkenalkan ke pasar nasional dan internasional sebagai produk kerajinan bernilai tinggi.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Lampung, BPBD Petakan Titik Rawan Bencana
Upaya ini diharapkan dapat menjaga minat generasi muda agar tetap bangga memakai pakaian adatnya sendiri.
Gaun Bola adalah pakaian adat khas Suku Rote, Nusa Tenggara Timur, yang sederhana namun sarat makna. Dengan kombinasi kemeja putih, kain tenun ikat, kebaya, selendang, serta Ti’i Langga yang unik, pakaian ini menjadi representasi budaya Rote yang tak ternilai.
Lebih dari sekadar busana, Gaun Bola memiliki nilai-nilai filosofis, identitas, serta kebanggaan masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Melalui pelestarian yang terus dilakukan, pakaian adat ini diharapkan tetap eksis di tengah perkembangan zaman, sekaligus memperkaya khazanah budaya Indonesia yang begitu beragam.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




