Gendang Beleq: Dentuman Budaya dari Tanah Sasak

Gendang Beleq: Dentuman Budaya dari Tanah Sasak

Gendang Beleq adalah lebih dari sekadar alat musik yang merupakan bagian dari jati diri masyarakat Sasak, tentang sejarah, semangat, dan kebersamaan. - Foto: [email protected] --

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Lombok, sebuah pulau yang dikenal karena pesona alamnya, juga menyimpan kekayaan budaya yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Gendang Beleq, alat musik tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat suku Sasak. 

Dengan ukuran besar dan suara yang menggema kuat, Gendang Beleq bukan hanya alat musik biasa, tetapi juga simbol kekuatan, semangat, dan identitas budaya.

Nama Gendang Beleq berasal dari dua kata: “gendang” berarti alat musik tabuh berbentuk silinder, sementara “beleq” dalam bahasa Sasak berarti “besar.” Jadi, secara harfiah, Gendang Beleq berarti "gendang besar". 

Nama ini sangat menggambarkan bentuk fisik alat musik tersebut, yang memang lebih besar dari gendang pada umumnya.

BACA JUGA:Legenda Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Laut Selatan yang Menjaga Alam

Gendang Beleq dibuat dari batang kayu utuh yang dilubangi di tengahnya. Kayu yang digunakan biasanya berasal dari pohon meranti atau jenis kayu keras lainnya yang tumbuh di Lombok. 

Permukaan kanan dan kiri gendang ditutup dengan kulit hewan seperti sapi, kambing, atau kerbau yang sudah dikeringkan dan direntangkan dengan kuat untuk menghasilkan suara nyaring.

Alat ini bisa mencapai panjang sekitar 1,5 meter dengan diameter sekitar 50 sentimeter. 

Ukurannya yang besar tidak membuat alat ini sulit dimainkan, karena pemainnya menggantungkan gendang di leher atau bahu menggunakan kain atau tali khusus, sehingga tetap bisa bergerak lincah.

BACA JUGA:Camat Baru Way Tenong Salurkan CPP ke 195 KPM di Karang Agung

Dimasa lalu, Gendang Beleq memainkan peran penting dalam upacara keberangkatan prajurit ke medan perang. 

Bunyi keras dan bergemanya dianggap mampu meningkatkan semangat juang serta menumbuhkan keberanian. Gendang ini menjadi bagian dari iring-iringan sakral yang mengiringi langkah para pejuang demi kehormatan kerajaan.

Seiring waktu, Gendang Beleq mengalami pergeseran fungsi. Kini, ia lebih sering ditampilkan dalam acara-acara adat, hiburan rakyat, penyambutan tamu penting, pernikahan tradisional, hingga festival budaya. 

Pertunjukannya selalu menarik perhatian karena memadukan bunyi-bunyian yang energik dengan gerakan tubuh yang dinamis dari para pemainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: