Kain Endek Sekar Jepun: Pesona Tenun Tradisional Bali dari Denpasar
Kain Endek Sekar Jepun bukan hanya sekadar hasil kerajinan, tetapi simbol kecintaan terhadap budaya dan jati diri Bali. - Foto: Instagram@lusidamai--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pulau Bali dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya dan seninya yang begitu kental.
Salah satu hasil budaya yang masih terus bertahan dan memiliki nilai tinggi hingga saat ini adalah kain tenun endek.
Di antara berbagai motif yang ada, terdapat satu jenis yang khas dari Kota Denpasar, yaitu Kain Endek Sekar Jepun—sebuah karya tekstil tradisional yang mencerminkan keindahan dan filosofi Bali.
Kain Endek Sekar Jepun mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh perajin tenun di kawasan Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
BACA JUGA:Semangat Gotong Royong, Warga Sukajadi 1 dan 2 Laksanakan Kurban Kolektif di Masjid Nurhidayah
Nama “Sekar Jepun” merupakan istilah lokal untuk bunga kamboja Jepang—bunga yang banyak digunakan dalam upacara adat dan identik dengan nuansa religius di Bali.
Motif bunga ini tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga menyiratkan kesucian, ketulusan, dan keindahan alam Bali.
Motif Sekar Jepun dibuat secara eksklusif dan tidak diproduksi secara massal.
Inilah yang menjadikannya unik dan bernilai tinggi di mata para kolektor maupun pecinta kain tradisional.
Tidak seperti kain endek biasa yang diproduksi dalam jumlah banyak dan beragam motif, Endek Sekar Jepun hanya diproduksi oleh kelompok perajin tertentu dan dalam jumlah terbatas.
Motif dan proses pembuatannya mempertahankan unsur tradisional, menjadikannya sebagai salah satu kain khas yang tidak bisa ditemukan di wilayah lain.
Eksklusivitas ini juga yang membuat kain ini kerap digunakan dalam berbagai acara penting, bahkan pernah dikenakan oleh tokoh-tokoh publik dalam kegiatan resmi.
Hal ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu ikon budaya Bali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





