Wujudkan Ekonomi Produktif Masyarakat, Lazisnu Balik Bukit Tarik Hasil Budidaya Kambing dari Mitra Pekon Watas

UPZIS Lazisnu MWCNU Balik Bukit Melaksanakan Kegiatan Penarikan Hasil Budidaya Kambing. - Foto Dok--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Unit Pengelola Zakat, Infak, dan Sedekah (UPZIS) di bawah naungan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat, kembali menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan produktif.
Salah satu bentuk nyatanya adalah program budidaya kambing yang telah berjalan selama satu setengah tahun di Pekon Watas.
Pada Kamis (6 Juni 2025), UPZIS Lazisnu MWCNU Balik Bukit melaksanakan kegiatan penarikan hasil program budidaya kambing dari 11 orang mitra yang telah berpartisipasi sejak awal.
Dari total 38 ekor kambing yang menjadi bibit awal, kini telah berkembang menjadi 71 ekor kambing hasil pengembangbiakan. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dan menjadi indikator keberhasilan program.
BACA JUGA:Citilink Turunkan Tarif, Libur Sekolah Jadi Lebih Terjangkau
Kegiatan penarikan hasil dilangsungkan di Sekretariat Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pekon Watas yang juga berada di lokasi TPA Nurul Badriyyah.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus UPZIS Lazisnu Balik Bukit, para mitra program, serta tokoh masyarakat setempat.
Penarikan ini menjadi bagian dari pelaksanaan surat edaran Nomor 72/MWC.20/A.II.10.71/1003.02/05/2025 yang dikeluarkan sebelumnya, yang berisi imbauan kepada para mitra untuk melaksanakan pengembalian hasil sesuai perjanjian awal.
Ketua UPZIS Lazisnu MWCNU Balik Bukit, Suharman, S.Pd., dalam sambutannya menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi nyata dari prinsip ekonomi produktif berbasis zakat dan infak.
BACA JUGA:Modus APK, Rekening Pensiunan Berisi Ratusan Juta Ludes Disikat Penipu
Menurutnya, program ini tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga membangun mental wirausaha dan budaya kerja sama di kalangan masyarakat.
"Program budidaya kambing ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar kami untuk menciptakan dampak positif secara ekonomi di tengah masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa zakat dan infak bukan hanya untuk konsumsi sesaat, tetapi juga dapat dikelola untuk kegiatan produktif dan berkelanjutan,” jelas Suharman.
Program budidaya kambing ini digerakkan melalui dana awal yang dikumpulkan dari sumbangan kotak infak KOIN NU (Kotak Infak Nahdlatul Ulama) serta dukungan para investor lokal.
Model pembiayaan ini memperlihatkan sinergi antara lembaga keagamaan dan masyarakat dalam menciptakan program sosial-ekonomi yang mandiri dan berdampak luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: