Salah Paham, Nasabah dan Karyawan FIF Cekcok, Satu Orang Pecah Palak

Salah Paham, Nasabah dan Karyawan FIF Cekcok, Satu Orang Pecah Palak

Diduga salah paham saat negosiasi penebusan sepeda motor, seorang nasabah dianiaya oleh pihak PT Federal International Finance (FIF Group)--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Diduga salah paham saat negosiasi penebusan sepeda motor, seorang nasabah dianiaya oleh pihak PT Federal International Finance (FIF Group), Kedaton, Kota Bandarlampung.

Korban bernama Yan Sumarna (44) warga Telukbetung Selatan mengatakan bahwa sebelum dirinya dianiaya didalam kantor tersebut, sempat terjadi salah paham pada hari Sabtu, (20/7/2024).

"Jadi awalnya motor vario ini adalah milik adik saya yang sudah 16 kali bayar angsuran dan tersisa 7 kali,"katanya kemarin.

Akan tetapi pada hari Sabtu lalu motor tersebut dipinjam oleh keponakannya untuk membeli sesuatu. 

BACA JUGA:Dalam Sepekan Ini, Ada 2 Kejadian Bundir di Lampung Timur

Namun saat sedang berada dijalan tiba tiba keponakannya diberhentikan oleh pihak FIF Group dan dipaksa untuk membawa motornya ke kantor FIF yang berada di Lungsir.

"Posisi motor bukan pada adik saya, tiba tiba keponakan dibawa kesana dan dipaksa tanda tangan untuk surat penyerahan sepeda motor,"katanya.

Akhirnya pemilik motor tersebut bersama korban mendatangi kantor FIF namun diarahkan untuk datang dicabang Kedaton.

Saat sampai ditempat tersebut ternyata waktu kantor sudah tutup karena beroperasi hanya setengah hari saat weekend.

BACA JUGA:Pj Gubernur Samsudin Lakukan Pencanangan PIN Polio Targetkan 1.259.539 Anak Usia 0-7 Tahun

"Jadi petunjuk dari FIG Group untuk datang kembali hari senin,"paparnya. 

Akhirnya hari ini, korban bersama adiknya mendatangi kantor tersebut bermaksud membayar tunggakan 3 bulan angsuran tersebut yang sempat tertunda berikut uang denda.

"Uangnya ada kita bawa dan sisa 7 bulan, kalau kita bayar artinya 4 bulan lagi tapi kita memohon keringanan uang penebusan menjadi Rp 500 ribu saja,"jelasnya.

Karena adik korban sudah bernegosiasi dan belum menemui titik terang, akhirnya korban langsung yang ingin berbicara, akan tetapi terjadi salah paham hingga cekcok dan pemukulan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: