CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Terkait Dampak Boikot Produk Pro Israel

CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Terkait Dampak Boikot Produk Pro Israel

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - CEO Starbucks, Laxman Narasimhan meminta agar masyarakat stop memprotes kedai kopi tersebut.

Gerakan boikot produk pro Israel sudah mulai berdampak.

Ia memohon untuk operasional toko-tokonya tidak lagi diganggu.

Menurutnya, orang-orang disesatkan dengan informasi palsu yang tersebar secara luas di media sosial mengenai posisi perusahaan tersebut terkait perang Israel-Hamas.

BACA JUGA:Berikut Batasan Usia Pensiun PNS, TNI dan Polri Setelah UU No.20 Tahun 2023 Disahkan

"Kami melihat para pengunjuk rasa dipengaruhi oleh representasi keliru yang ada di media sosial tentang apa yang sedang kami perjuangkan, Kota dan negara di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara, menyaksikan protes yang terus makin meningkat," kata Narasimhan dalam suratnya kepada karyawan dan pelanggan Starbucks.

Sudah banyak toko Starbucks mengalami kejadian vandalisme.

"Kami sudah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memastikan mitra dan pelanggan tetap aman," ucap Narasimhan.

Surat yang dibuat merupakan upaya mengurai posisi Starbucks dari kontroversi terkait perang.

BACA JUGA:Viral di Medsos Ajudan Bupati Kutai Barat Aniaya Sopir Truk, Korban Pasrah Saat Ditendang

Starbucks juga berusaha menjauhkan diri dari posisi pro-Palestina yang diambil Starbucks Workers United, sebuah serikat pekerja Starbucks, yang membuat marah beberapa pendukung pro-Israel.

Namun hal itu sudah terlanjur memicu seruan memboikot Starbucks di media sosial.

“Kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan, dan tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang sudah diungkapkan oleh Workers United dan anggotanya,” kata Starbucks dalam postingan.

“Perkataan dan tindakan Workers United itu milik mereka sendiri,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: