Dapunta Pesagi Seminung, Hubungan Lampung, Pasundan, Banten Dalam Sejarah

Dapunta Pesagi Seminung, Hubungan Lampung, Pasundan, Banten Dalam Sejarah

Tambo Kuningan milik Suttan Pikulun Ratu Di Lampung hadiah dari Sultan Abdul Muhasin Abidin Banten dengan gelar kekerabatan 'Tubagus Makmur Hidayatullah'--

DIANDRA NATAKEMBAHANG (Batin Budaya Poerba, Kebot Lamban Marga Agung, Gamolan Institute Lampung)

 

PERJALANAN kebudayaan dan pertautan sejarah antara Lampung, Pasundan dan Banten telah berjalan secara simultan dan berkesinambungan dari generasi ke generasi. 

Pada era klasik, Rumpun Pesagi Seminung atau Rumpun Suku Bangsa Lampung diperintah oleh para Dapunta, para Puyang yang akhirnya mendirikan Imperium Kedatuan Srivijaya dengan memulai kekuasaannya dari Minanga Komering dan mencapai puncaknya dengan Ibu Negeri Palembang. 

Kekuasaan Srivijaya pada era keemasannya membentang pada wilayah yang kita kenal sebagai Asia Tenggara atau Nusantara, bahkan hingga sejauh pulau Madagaskar di pantai Afrika. 

Pada masa keemasannya Jurai Dapunta Hyang Jayanasa dan Syailendra membangun Borobudur yang merupakan mahastupa dan mercusuar bagi umat Buddhist di dunia. 

BACA JUGA:Sekura, Kebudayaan Topeng Khas Lampung Lintas Zaman

Artefak dan peninggalan Kedatuan Srivijaya selain di Indonesia, juga didapati di Ligor Thailand saat ini, Kamboja, Laguna di Filipina, Nalanda di selatan India dan di Kanton Cina.

Diantara Datu Srivijaya yang mashur pada eranya adalah Punku Aji Ywaraja Sri Haridewa, nama Dapunta ini terpahat pada Prasasti Hujung Langit di Pekon Bawang Balik Bukit.


Candi Kebayan dengan langgam Srivijaya Mahayana tinggalan para Dapunta Svarnadipa di dataran tinggi Sekala Bekhak--

Pada akhir masa Srivijaya, hubungan baik dan pertautan dengan wilayah Jawa bagian barat atau Tatar Pasundan telah memulai babak baru dengan terjalinnya pernikahan antara Putri Ray Ratna Sarkati, seorang Putri dari Kendali Lampung dengan dengan Prabu Niskala Wastu Kancana putra Prabu Lingga Buana dari Sunda Galuh. 

Kedatangan rombongan Putri Ratna Sarkati tersebut membawa Pisang Muli yang waktu itu hanya ada di Tanoh Lampung. 

BACA JUGA:Dapunta Pesagi Seminung, Legenda Aji Saka dan Persebaran Peradaban Sansekerta di Nusantara

Sehingga pada saat ini di Jawa bagian Barat dikenal juga dengan sebutan Cau Muli dan atau Cau Lampung. Dari pernikahan tersebut akhirnya melahirkan Prabu Susuk Tunggal atau Sang Haliwungan, dan merupakan Raja Sunda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: