Sekura, Kebudayaan Topeng Khas Lampung Lintas Zaman

Sekura, Kebudayaan Topeng Khas Lampung Lintas Zaman

Ilustrasi Monumen Sekura Bumi Sekala Bekhak--

DIANDRA NATAKEMBAHANG (Batin Budaya Poerba, Kebot Lamban Marga Agung, Gamolan Institute Lampung)

 

SEKURA adalah Budaya Topeng khas Lampung dalam Rumpun Pesagi Seminung yang tumbuh dan berkembang di dataran tinggi Sekala Bekhak. 

Secara spesifik saat ini berada di kabupaten Lampung Barat yang wilayahnya dinaungi oleh Gunung Pesagi dan Gunung Seminung. 

Namun demikian secara lebih luas Sekala Bekhak wilayah adatnya secara kebudayaan meliputi beberapa daerah mencakup kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, OKU Selatan dan Tanggamus pada era administratif modern saat ini.

BACA JUGA:Pesta Sekura Bakal Digelar di 23 Tempat

Kebudayaan Sekura di dataran tinggi Sekala Bekhak telah muncul dan melintasi era sejak masa Animis Dinamisme, Hindu Buddha hingga era Islam pada wilayah yang dilatari Gunung Pesagi dan Seminung ini. 

Pada mulanya Topeng Sekura digunakan dalam prosesi Shamanism sejak era Animis Dinamisme pada Rumpun Pesagi Seminung. 

Pada saat era Hindu Buddha seiring terjadinya ekspansi budaya dan benturan peradaban, kebudayaan ini terus berjalan dan Topeng Sekura difungsikan sebagai kedok atau penutup wajah para Hulubalang dan Punggawa dalam pertempuran.

BACA JUGA:Sekura Cakak Buah, Tradisi Khas Saibatin Lambar


Sketsa Sekura Kamak dalam budaya populer--

Setelah era Islam maka Budaya Topeng Sekura kemudian diadopsi menjadi ajang silaturahmi perekat kemuakhian antar Marga dan Pekon dalam Masyarakat Adat Paksi Pak Sekala Bekhak di Lampung Barat, hal ini merupakan satu bentuk kesyukuran dalam merayakan hari kemenangan. 

Perwujudannya adalah dengan diselenggarakannya Festival Sekura yang diadakan pada setiap tahunnya dalam satu minggu selepas perayaan Hari Raya Idul Fitri, mulai dari tanggal satu hingga tujuh pada bulan Syawal dengan berganti gantian Pekon.

Terdapat dua penokohan di dalam Sekura, masing masing adalah Sekura Helau atawa Sekura Betik dan Sekura Kamak atawa Sekura Jahal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: