Festival Krakatau: Simfoni Budaya dan Pariwisata Lampung yang Memikat Dunia

Festival Krakatau adalah cermin bagaimana tradisi bisa dirayakan secara inklusif dan progresif. Foto:Instagram@akunrino--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Provinsi Lampung memiliki segudang kekayaan budaya dan tradisi yang membanggakan. Salah satu cara untuk merayakan sekaligus mempromosikannya kepada dunia adalah melalui sebuah perayaan akbar bernama Festival Krakatau.
Festival ini bukan hanya sebuah pertunjukan seni, melainkan juga simbol kuat identitas dan daya tarik pariwisata dari ujung selatan Pulau Sumatra.
Diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1990, Festival Krakatau menjadi ajang strategis bagi pemerintah daerah dan masyarakat Lampung untuk menampilkan segala potensi budaya, ekonomi kreatif, dan destinasi wisata yang dimiliki.
Acara ini selalu berhasil menarik perhatian publik, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, berkat kombinasi antara tradisi lokal yang otentik dan sentuhan inovasi kontemporer.
BACA JUGA:Gamolan Pekhing: Instrumen Musik Bambu Khas Lampung yang Mendunia
Festival ini dinamai dari Gunung Krakatau, gunung berapi legendaris yang letusannya pernah mengguncang dunia pada abad ke-19.
Nama Krakatau sendiri sudah identik dengan Lampung, dan festival ini dihadirkan sebagai sarana untuk mengangkat nilai historis tersebut ke dalam bingkai budaya dan pariwisata.
Awalnya Festival Krakatau difokuskan untuk pelestarian seni dan juga budaya tradisional. Namun seiring waktu, cakupan acaranya diperluas dengan menghadirkan unsur-unsur kekinian, termasuk peragaan busana, karnaval budaya, kompetisi seni, dan pertunjukan kreatif lainnya.
Semua ini bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi bagi masyarakat serta memperkenalkan budaya Lampung dalam format yang lebih segar dan dinamis.
BACA JUGA:Tari Boboko Mangkup: Simbol Ketahanan Pangan dalam Balutan Gerak Seni Sunda
Salah satu acara utama yang paling dinantikan dalam Festival Krakatau adalah karnaval budaya.
Pada parade ini, dua kelompok etnis besar di Lampung, yakni Saibatin dan Pepadun, tampil membanggakan warisan leluhur mereka melalui pakaian adat, tarian, dan pertunjukan musik tradisional.
Kain tapis, kain tenun khas Lampung yang kaya akan motif simbolik, sering menjadi bahan utama busana yang dikenakan para peserta parade.
Selain itu, terdapat pula penampilan tari sekura, yaitu seni tari yang menggabungkan unsur topeng dalam perayaan Hari Raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: