Dapunta Pesagi Seminung, Hubungan Lampung, Pasundan, Banten Dalam Sejarah

Dapunta Pesagi Seminung, Hubungan Lampung, Pasundan, Banten Dalam Sejarah

Tambo Kuningan milik Suttan Pikulun Ratu Di Lampung hadiah dari Sultan Abdul Muhasin Abidin Banten dengan gelar kekerabatan 'Tubagus Makmur Hidayatullah'--

Pertalian sejarah antara kedua kerajaan ini membuat Sultan Banten merasa berhutang budi pada Keratuan di Lampung, Banten akhirnya menawarkan posisi Adipati atau Raja di beberapa wilayah bawahan Kesultanan Banten. 

Depati Minak Sangaji akhirnya menghabiskan masa hidupnya dengan memilih wilayah Anyer bersama dengan empat puluh Sekuren atau empat puluh Kepala Keluarga.

Pada 1690, Sultan Pikulun Ratu Di Lampung dari Buway Nyerupa Sekala Bekhak memenuhi undangan Sultan Abdul Muhasin Zainul Abidin. 

Sebagai tanda kekerabatan, Sultan Banten memberikan adoq Banten kepada Sultan Pikulun yaitu Tubagus Makmur Hidayatullah, lawatan ini diabadikan dalam Tambo Tembaga berbahan kuningan. 

BACA JUGA:Kayu Akha, Pohon Hayat Lampung, Lambang Pertumbuhan Kehidupan Insani

Diberikan pula tombak serta keris pusaka sebagai tanda pengakuan keluarga bangsawan Lampung, Sultan Pikulun akhirnya meninggalkan pula punggawanya di wilayah Cikoneng Banten. 

Kemufakatan dan kebersamaan Lampung Banten ini diabadikan pula dalam Dalung Kuripan, sebuah prasasti yang merupakan wujud persatuan dan persaudaraan yang diikrarkan oleh Ratu Darah Putih dan Maulana Hasanudin.

Dalung Kuripan menyebutkan tentang bentuk saling dukung dan saling bela dari Keratuan Darah Putih di Lampung dengan Kesultanan Banten saat mendapatkan ancaman dari luar, dan saling dukung dalam kebersamaan dan kerjasama. 

 

Allahua'lam ala kulli hal..

Tabik di kutti khuppok puun..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: