Harga Gas Elpiji 3 Kg di Sekincau dan Way Tenong Tembus Rp35 Ribu

Selasa 30-07-2024,21:04 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Budi Setiawan

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Harga jual Liquid Petroleum Gas (LPG/Elpiji) subsidi pemerintah ukuran 3 kilogram di Kecamatan Sekincau dan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang mengalami kenaikan jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kondisi itu tentu saja dikeluhkan oleh sebagian masyarakat pengguna elpiji 3 kg. 

Sebagaimana diungkapkan beberapa Ibu Rumah Tangga (IRT) di wilayah itu, baik di Kecamatan Sekincau maupun di Way Tenong, telah cukup lama berlangsung harga Elpiji ukuran 3 kg mengalami lonjakan yang signifikan.

"Kami tidak tahu sekarang ini kok harga Elpiji di warung pengecer cukup tinggi Rp30.000 sampai 35.000 per tabung, selain daripada itu kami juga sulit untuk mendapatkan," ungkap ibu rumah tangga, yang enggan namanya ditulis. 

BACA JUGA:Waduh! Selama 7 Bulan 12 Kasus Kekerasan Anak Terjadi di Lampung Barat

Terusnya, meski sekarang ini harga jual tabung elpiji 3 kg terbilang ringan walaupun di atas Rp30.000 bagi yang memiliki usaha perkebunan kopi, lantaran harga jual biji kopi kering Rp60.000 lebih.

"Kalau kenaikan ini faktor tingginya harga jual kopi, tentu tidak semua masyarakat Lampung Barat ini memiliki usaha tersebut. Oleh sebab itu kami meminta kepada pemerintah jangan hanya berdiam diri melainkan dapat memperhatikan kondisi masyarakat," pinta warga. 

Saat dikonfirmasi beberapa warung pengecer yang juga minta dirahasiakan identitasnya, terjadinya lonjakan kenaikan tersebut karena stok jatah dari agen resmi mengalami pengurangan. 

"Jika sebelumnya seperti warung saya ini mendapat 100 tabung setiap kali pengiriman tapi saat ini hanya 50 tabung, kondisi ini tentu memicu terjadinya kenaikan harga di konsumen karena bersaing untuk mendapatkan meskipun harganya naik," ungkapnya. 

BACA JUGA:Mantan Dirresnarkoba Polda Lampung Kini Jabat Dirresnarkoba Polda Banten, GRANAT Ucapkan Selamat

Atas kejadian kenaikan tersebut masyarakat meminta Pemkab Lambar atau petugas berkompeten lainnya melakukan tindakan nyata dalam rangka menormalkan kembali harga jual sesuai dengan peraturan pemerintah. 

Sebelum ini juga disampaikan agen penyalur Elpiji, subsidi pemerintah, terjadinya kenaikan harga jual di tingkat pengecer bukan karena berkurangnya stok atau juga terjadinya kenaikan harga.

Melainkan karena penggunaan Elpiji subsidi semakin meningkat baik itu untuk kebutuhan dalam rumah tangga maupun usaha warga. 

"Wajar saja mas terjadinya peningkatan harga dan kesulitan pembelian lantaran penggunaan di masyarakat juga meningkat faktor dari musim panen kopi, jika sebelumnya penggunaan gas pada waktu tertentu dan ada juga warga yang masih menggunakan kayu bakar dan ini sepenuhnya menggunakan gas. Begitu juga para pedagang beri contoh penjaja bakso jika pada hari biasa pembeli sedikit faktor paceklik sekarang pembeli mengalami peningkatan dan itu untuk mempengaruhi penggunaan gas elpiji," tandasnya. 

BACA JUGA:Polda Lampung Ringkus Pungli di Jalinsum Lampung Utara, 3 Orang Diamankan

Kategori :