PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan program kegiatan sebagai sekolah penggerak dan terintegrasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Kamis (7 Desember 2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman sekolah setempat itu dihadiri Ketua MKKS SMA Kabupaten Pesbar Putrawan Jaya Ningrat, S.Pd, M.Si., Kepala SMAN 1 Pesisir Selatan, Rodi Satria, S.Pd, M.Pd., Komite Sekolah, kepala SMA Negeri/Swasta se-Kabupaten Pesbar, perwakilan orangtua siswa, sejumlah Wakil Kurikulum SMA, dan seluruh guru serta TU SMA setempat.
Selain itu juga hadir sebagai pengimbasan praktik, baik pelaksana P5 dalam hal ini beberapa kepala SMP dan guru SMP se-Kecamatan Pesisir Selatan.
Kepala SMAN 1 Pesisir Selatan, Rodi Satria, mengatakan, kegiatan karya P5 itu merupakan hasil pembelajaran P5 siswa tahun pelajaran 2023/2024.
BACA JUGA:Wakapolres Pesisir Barat Tegaskan Netralitas Polri dalam Pemilu 2024
Karena itu semua siswa dari kelas X hingga kelas XII menampilkan hasil projeknya, dan kegiatan itu merupakan program kegiatan sebagai sekolah penggerak.
Karena itu, dengan telah dilaksanakan karya P5 oleh seluruh siswa-siswi sekolah ini diharapkan dapat menghasilkan siswa-siswi yang mandiri.
“Selain itu juga menghasilkan siswa-siswi yang berkompetensi dan memiliki daya kreativitas. Mengingat ini juga untuk kemajuan siswa maupun sekolah,” katanya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan karya projek siswa-siswi baik kelas X, XI, dan XII itu tentu berbeda-beda.
BACA JUGA:Membanggakan, Puskesmas Kenali Raih Penghargaan Terbaik 1 atas Capaian Kinerja
Seperti projek kelas X terdapat tiga tema yakni tema rekayasa teknologi untuk membangun NKRI dengan topik hidroponik.
Kemudian, tema kebhinekaan dengan topik projek mencintai budaya Lampung melalui tarian daerah khas Lampung, serta tema projek kewirausahaan dengan topik projek eksplorasi batik Pesbar.
“Selanjutnya, projek kelas XI terdapat dua tema yakni tema kearifan lokal dengan topik projek melestarikan budaya sulam tapis, dan tema kebhinekaan dengan topik projek mencintai budaya tarian nusantara,” jelasnya.
Sedangkan, lanjutnya, projek kelas XII juga terdapat dua tema, antara lain tema kearifan lokal dengan topik projek melestarikan makanan khas Lampung, dan tema kebhinekaan dengan topik projek mencintai budaya melalui lagu-lagu daerah nusantara.