LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka penanganan dampak inflasi, Pemkab Lambar melalui Dinas Ketahanan Pangan telah menyalurkan bantuan pekarangan pangan lestari (P2L) tahun 2022.
“Ada 15 kelompok wanita tani yang mendapatkan bantuan pekarangan pangan lestari berupa bibit tanaman, polybag dan pupuk,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maidar, S.H, M.Si, Selasa (29/11/2022)
Menurut Maidar, ke 15 KWT penerima bantuan tersebut yaitu KWT Kenanga Pekon Sukarame Kecamatan Balikbukit, KWT Kumbang Kupi Pekon Bahway Kecamatan Balikbukit, KWT Mawar Melati Pekon Gunungsugih Kecamatan Balikbukit, KWT Dahlia Pekon Sukamaju Kecamatan Lumbokseminung, KWT Anggrek Pekon Sukaraja Kecamatan Batubrak, KWT Sekawan Pekon Kotabesi Kecamatan Batubrak.
Lalu, KWT Al Hidayah Pekon Kenali Kecamatan Belalau, KWT Makmur Sejurai Pekon Padangtambak Kecamatan Waytenong, KWT Laskar Wanita Mandiri Kelurahan Sekincau Kecamatan Sekincau, KWT MAS Pekon Trimulyo Kecamatan Gedungsurian, KWT Sumber Makmur Pekon Srimenanti Kecamatan Airhitam, KWT Rumpun Hijau Pekon Gunungterang Kecamatan Airhitam, KWT Makmur Lestari Pekon Tribudi Makmur Kecamatan Kebuntebu, KWT Delima Pekon Muara Baru Kecamatan Kebuntebu serta KWT Putri Nirwana Pekon Gunungratu Kecamatan Bandarnegeri Suoh.
BACA JUGA:Henry Yosodiningrat Lantik Pengurus DPC Granat Lambar
Lanjut dia, masing-masing kelompok menerima bantuan berupa bibit cabe 1.000 batang, bibit terong 1.000 batang, bibit tomat 1.000 batang, benih kacang panjang 10 sachet, benih kangkung 10 sachet, benih selada 5 sachet, polybag 40 kilogram dan pupuk NPK 75 kilogram.
“Bantuannya sudah kita distribusikan selama dua hari yaitu Senin-Selasa (28-29/11),” kata dia.
Lebih jauh Maidar mengatakan, bantuan tersebut peruntukannya untuk ditanam di pekarangan masing-masing anggota KWT dan juga ditanam di kebun demplot/kebun kolektif KWT.
“Dengan adanya sejumlah bantuan tersebut, kita berharap agar dapat ditanam dan dipelihara sampai panen, sehingga anggota tidak perlu membeli lagi bahan pangan khususnya sayur mayur. Bahkan bisa menjual dari hasil kebun demplot. Dengan demikian dapat mengurangi pengeluaran belanja pangan rumah tangga,” pungkas dia. (lus/mlo)