Situs Batu Raksasa Berwajah Kepala Manusia dengan Mata Terpejam: Jejak Spiritualitas Masa Lampau
Situs batu raksasa yang menyerupai kepala manusia dengan mata terpejam merupakan peninggalan megalitik yang sarat makna spiritual, budaya, dan sejarah. - Foto Instagram@beritasintang--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan peninggalan sejarah dan budaya, salah satunya adalah situs-situs megalitik yang tersebar di berbagai daerah.
Di antara peninggalan tersebut, terdapat sebuah situs batu raksasa yang menarik perhatian karena bentuknya menyerupai kepala manusia berukuran besar dengan mata terpejam.
Bentuk unik ini menimbulkan berbagai tafsir, baik dari sudut pandang arkeologi, budaya, maupun kepercayaan masyarakat setempat.
Situs batu raksasa berwajah manusia umumnya ditemukan di wilayah yang sejak lama dikenal sebagai pusat kebudayaan megalitik, seperti kawasan Sumatera bagian selatan.
BACA JUGA:Rumah Gadang Panjang : Warisan Budaya Minangkabau di Nagari Abai, Solok Selatan
Batu tersebut terbuat dari bongkahan besar yang secara alami maupun melalui sentuhan manusia membentuk kontur wajah manusia.
Ciri yang paling mencolok adalah mata yang tampak tertutup, seolah-olah sosok tersebut sedang tertidur atau bermeditasi dalam ketenangan.
Keberadaan batu berbentuk kepala raksasa ini tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan megalitik, yaitu kebudayaan prasejarah yang menggunakan batu-batu besar sebagai sarana ritual, simbol kekuasaan, dan penghormatan kepada leluhur.
Masyarakat pada masa itu meyakini bahwa roh nenek moyang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, batu-batu besar sering dijadikan media penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
BACA JUGA:RBRA TK IT Al Mumtaza Kalianda Berpeluang Raih Anugerah Nasional Kementerian PPPA
Bentuk kepala manusia pada batu raksasa ini diyakini memiliki makna simbolis yang mendalam. Kepala dianggap sebagai pusat pikiran, kebijaksanaan, dan kekuatan spiritual.
Sementara itu, mata yang terpejam sering ditafsirkan sebagai simbol ketenangan batin, kebijaksanaan yang mendalam, serta sikap kontemplatif.
Dalam konteks kepercayaan kuno, mata terpejam bukanlah tanda kematian, melainkan gambaran kondisi spiritual yang tinggi, di mana seseorang mampu “melihat” dunia batin dan alam gaib.
Beberapa ahli menduga bahwa batu kepala raksasa ini berfungsi sebagai penjaga wilayah atau pelindung kampung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





