Situs Batu Raksasa Berwajah Kepala Manusia dengan Mata Terpejam: Jejak Spiritualitas Masa Lampau
Situs batu raksasa yang menyerupai kepala manusia dengan mata terpejam merupakan peninggalan megalitik yang sarat makna spiritual, budaya, dan sejarah. - Foto Instagram@beritasintang--
BACA JUGA:BPBD Kota Bandar Lampung Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem, Usai Puting Beliung Terjang Enggal
Letaknya yang biasanya berada di tempat strategis, seperti perbukitan atau dekat permukiman kuno, memperkuat dugaan tersebut.
Selain itu, situs ini juga diperkirakan menjadi lokasi ritual tertentu, seperti upacara penghormatan kepada leluhur, permohonan keselamatan, atau ungkapan rasa syukur atas hasil alam.
Hingga kini, kepercayaan masyarakat setempat terhadap kesakralan batu raksasa tersebut masih cukup kuat.
Banyak warga yang memilih untuk menjaga sikap sopan ketika berada di sekitar situs, seperti tidak berkata kasar, tidak merusak batu, dan tidak mengambil apa pun dari lokasi tersebut.
BACA JUGA:Retribusi Sampah Bandar Lampung Diproyeksikan Tembus Rp 14 Miliar pada 2025
Tradisi ini menunjukkan adanya kesinambungan nilai antara masyarakat masa lalu dan generasi sekarang dalam memandang warisan leluhur.
Dari sisi seni dan budaya, situs batu raksasa berwajah manusia membuktikan bahwa masyarakat prasejarah Nusantara telah memiliki kemampuan artistik yang tinggi.
Mereka tidak hanya mampu memanfaatkan alam, tetapi juga mengolahnya menjadi simbol bermakna.
Walaupun peralatan pada masa itu masih sederhana, hasil karya yang ditinggalkan mampu bertahan ribuan tahun dan tetap memancing kekaguman hingga saat ini.
BACA JUGA:Promo Akhir Tahun 2025 Jam Expedition, Berikut Harganya
Selain nilai budaya, situs ini juga memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan dan pariwisata. Keberadaannya dapat menjadi sarana pembelajaran sejarah bagi generasi muda, khususnya mengenai kehidupan manusia prasejarah di Indonesia.
Jika dikelola dengan baik, situs ini juga dapat menjadi destinasi wisata budaya yang memperkenalkan kearifan lokal serta pentingnya pelestarian peninggalan sejarah.
Namun demikian, tantangan utama yang dihadapi adalah masalah pelestarian. Faktor alam seperti erosi, lumut, dan cuaca ekstrem, serta faktor manusia seperti vandalisme, dapat mengancam keberlangsungan situs batu raksasa ini.
Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk menjaga dan melindungi situs agar tetap lestari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





