Disway Awards

Pulau Sangalaki, Surga Bahari di Ujung Timur Kalimantan

Pulau Sangalaki, Surga Bahari di Ujung Timur Kalimantan

Pulau Sangalaki - Foto instagram @indahnyakalimantan--

BACA JUGA:Air Terjun Takapala: Keajaiban Alam yang Mengalir Abadi di Malino Sulawesi Selatan

Biasanya wisatawan yang datang ke Sangalaki juga menyusun paket perjalanan island hopping ke pulau-pulau tetangga. 

Ada Pulau Kakaban dengan danau ubur-ubur unik tanpa sengat, Pulau Maratua yang memiliki pantai pribadi dengan laguna indah, serta Pulau Derawan yang terkenal dengan homestay ramah wisatawan. 

Perjalanan ini bukan hanya wisata laut, tapi juga petualangan yang memperkenalkan kekayaan bahari Kalimantan Timur.

Di Pulau Sangalaki sendiri, pengunjung bisa menjelajah jalur trekking ringan, memotret panorama matahari terbit dan tenggelam, atau sekadar menikmati ketenangan di tepi pantai. Tidak ada sinyal kuat, tidak ada keramaian—hanya ruang untuk menyatu dengan alam.

BACA JUGA:Pulau Muna, Pesona Tersembunyi di Timur Nusantara

Karena Sangalaki tidak memiliki restoran, wisatawan biasanya membawa logistik sendiri atau memesan makanan dari resort di Derawan. 

Menu khas yang sering dinikmati adalah ikan bakar segar, kepiting soka goreng, sate ikan pari, dan berbagai olahan seafood hasil tangkapan nelayan lokal.

Untuk penginapan, pilihan terbaik berada di Pulau Derawan atau Maratua. Beberapa tempat populer seperti Derawan Dive Lodge, Maratua Paradise Resort, hingga homestay warga menawarkan fasilitas memadai bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Sangalaki dan sekitarnya.

Perkiraan biaya untuk berwisata ke Sangalaki selama tiga hari dua malam berkisar antara Rp4,7 juta hingga Rp8,3 juta per orang. Angka tersebut mencakup tiket pesawat, transportasi darat dan laut, akomodasi, logistik, hingga tiket konservasi.

BACA JUGA:Menjelajah Keindahan Sangalaki di Ujung Kalimantan

Namun lebih dari sekadar biaya, wisata ke Sangalaki membutuhkan kesadaran ekologis. Wisatawan diwajibkan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah, tidak menyentuh penyu, serta menggunakan sunblock ramah lingkungan untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan kimia.

Pulau Sangalaki bukan hanya destinasi wisata, melainkan simbol penting pelestarian alam Indonesia. Di sini, manusia dan alam berjalan beriringan—wisatawan menikmati keindahan, sementara petugas konservasi menjaga kelangsungan hidup biota laut.

Di tengah gempuran modernisasi dan eksploitasi alam, Sangalaki berdiri sebagai pengingat bahwa keindahan sejati lahir dari harmoni. 

Datanglah ke Sangalaki, nikmati lautnya, hirup udaranya, dan biarkan ketenangan tropisnya mengajarkan satu hal: bahwa menjaga alam adalah cara terbaik mencintai negeri ini.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: