Sawah Jaring Laba-Laba Cancar, Keindahan Unik Warisan Adat Manggarai
Sawah Jaring Laba-Laba / Foto -- instagram @nttbeta_--
BACA JUGA:Nilai Jual Supercar Cepat Anjlok, Ini Alasan dan Pengecualiannya
Bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi lebih banyak, Desa Cancar dikelilingi objek wisata lain. Ada Danau Ranamese yang berada di ketinggian dengan air jernih dan udara sejuk, Gua Liang Bua yang terkenal sebagai situs arkeologi penemuan Homo floresiensis, dan Kampung Adat Ruteng Pu’u yang menawarkan rumah adat khas Manggarai.
Semua destinasi ini berada dalam radius perjalanan singkat dari Cancar, sehingga wisatawan dapat merangkai rute perjalanan yang beragam.
Masyarakat Desa Cancar menyadari bahwa meningkatnya kunjungan membawa manfaat sekaligus tantangan. Pendapatan dari pariwisata membantu perekonomian warga, namun juga menuntut kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Warga bersama pemerintah desa terus mengimbau wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menghormati adat, dan tidak merusak tanaman saat berkunjung ke area sawah.
BACA JUGA:Tantang Bugatti dan Ferrari, BYD Luncurkan Hypercar Listrik Yangwang U9 Track Edition
Rencana pengembangan ke depan mencakup penambahan fasilitas seperti menara pandang permanen untuk melihat pola jaring secara lebih jelas, pusat informasi wisata yang memuat sejarah dan budaya Manggarai, serta area kuliner yang menawarkan hidangan khas daerah.
Konsep pengembangan akan mengedepankan prinsip berkelanjutan agar manfaat pariwisata dapat dirasakan dalam jangka panjang tanpa merusak keaslian lingkungan dan tradisi.
Keberadaan Sawah Jaring Laba-Laba di Cancar membuktikan bahwa warisan budaya dapat bersinergi dengan sektor pariwisata.
Keindahan bentuknya mampu memikat mata, sementara filosofi di baliknya memberi pelajaran tentang kebersamaan, keadilan, dan keterikatan manusia dengan alam.
BACA JUGA:Air Terjun Banyu Wana Amertha, Surga Tersembunyi di Pegunungan Buleleng
Dengan pengelolaan yang tepat, destinasi ini berpotensi menjadi salah satu ikon pariwisata nasional yang tak hanya dikenal karena pemandangannya, tetapi juga karena nilai budaya yang dijunjung tinggi.
Jika tren kunjungan terus meningkat dan masyarakat tetap menjaga kelestarian lahan, maka pola sawah unik ini akan menjadi aset berharga bagi generasi mendatang.
Di tengah perubahan zaman, lingko dan lodok akan terus menjadi simbol identitas Manggarai yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, sekaligus membuka jalan bagi masa depan yang sejahtera.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




