Disway Awards

Pesona Ranamese, Danau Tenang Berkabut di Pegunungan Flores

Pesona Ranamese, Danau Tenang Berkabut di Pegunungan Flores

Danau Ranamese / Foto --- instagram @lingkarindonesia -----

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabut lembut yang turun perlahan setiap pagi menjadi salam pertama bagi siapa pun yang tiba di Danau Ranamese.

Permukaan airnya yang tenang tampak seperti kaca lebar yang memantulkan warna hijau hutan di sekelilingnya—sebuah panorama alami yang menenangkan di jantung Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Flores dikenal sebagai pulau dengan bentang alam dramatis; pegunungan, hutan tropis, dan danau kawah tersebar di banyak titik. Di Kabupaten Manggarai, sekitar 25 kilometer dari Ruteng, terdapat sebuah danau yang selama ini menjadi favorit para pecinta ketenangan dan wisata alam. 

Danau ini terletak di Desa Golo Loni, di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Ruteng yang luasnya lebih dari 32 ribu hektare.

BACA JUGA:Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sumbangkan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir di Sumatera

Meski namanya belum setenar destinasi lain di Flores, seperti Labuan Bajo atau kawasan wisata Pulau Komodo, Danau Ranamese menyimpan pesona yang tak kalah memikat. Letaknya yang persis di pinggir jalur Trans Flores menjadikannya mudah dijangkau. 

Jalan berliku yang naik-turun menambah sensasi perjalanan khas wilayah pegunungan, ditemani udara sejuk yang selalu menyambut tamu.

Tiba di pintu masuk, pengunjung akan melewati gapura sederhana yang menjadi penanda kawasan wisata. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalur setapak yang sudah diperkeras. 

Kendaraan terpaksa berhenti di area parkir karena akses menuju tepian danau memang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jejak langkah menurun di antara pepohonan rindang menghadirkan suasana sunyi—hanya suara burung sesekali memecah keheningan.

BACA JUGA:Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Jelaskan Penyebab Lonjakan Harga Cabai Jelang Akhir Tahun

Ranamese merupakan habitat penting bagi beragam flora dan fauna. Hutan di sekelilingnya menjadi rumah bagi aneka jenis anggrek hutan dan pohon endemik yang tumbuh rapat membentuk kanopi hijau. 

Di antara pepohonan, pengunjung sering mendengar nyanyian burung lokal seperti anis nusa tenggara, burung kipasan, hingga samyong yang terkenal dengan suara kicau yang jernih. Pada malam hari, burung hantu Flores muncul dari tempat persembunyiannya untuk mencari mangsa.

Satwa kecil hingga mamalia berukuran besar juga mendiami kawasan ini. Monyet ekor panjang, landak, babi hutan, dan musang sering terlihat melintas. 

Yang paling unik adalah tikus raksasa poco ranaka, hewan endemik Pegunungan Ruteng yang kini langka. Panjang tubuhnya bisa mencapai satu meter, membuatnya tampak berbeda jauh dari tikus pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: