Tradisi Unik Berburu Paus di Lamalera, Warisan Budaya dari Flores

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, adat, dan tradisi. 

Di antara sekian banyak tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, terdapat satu tradisi unik yang hanya bisa ditemukan di Desa Lamalera, sebuah desa nelayan di ujung selatan Pulau Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Tradisi tersebut adalah berburu paus atau yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan baleo. 

Bagi sebagian orang, tradisi ini mungkin terdengar ekstrem, namun bagi warga Lamalera, perburuan paus bukan hanya sekedar aktivitas mencari nafkah, melainkan sebuah warisan leluhur yang sarat makna, nilai sosial, dan spiritual.

BACA JUGA:Salatiga, Kota Tua Berusia 1.270 Tahun dengan Pesona Sejarah dan Alam

Sejarah Tradisi Baleo di Lamalera

Tradisi berburu paus di Lamalera diperkirakan sudah berlangsung sejak lebih dari seribu tahun yang lalu. 

Catatan sejarah menyebutkan bahwa nelayan Lamalera telah melakukan perburuan paus sejak abad ke-16. 

Bahkan dokumen Portugis pada abad ke-17 juga pernah mencatat aktivitas ini. 

BACA JUGA:Pesona Bogor, Kota Perkebunan Sejuk dengan Sejarah Istana Megah

Artinya, tradisi ini bukan sekadar bagian dari kehidupan sehari-hari, melainkan telah membentuk identitas masyarakat Lamalera selama berabad-abad.

Bagi warga desa, paus bukan sekadar hewan laut berukuran besar. Mereka meyakini paus sebagai anugerah dari Tuhan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. 

Karena itu, setiap proses perburuan dilakukan dengan penuh aturan adat dan pantangan yang harus dipatuhi. 

Dengan cara ini, tradisi baleo tidak hanya menjaga kelestarian budaya, tetapi juga menjaga keseimbangan alam.

BACA JUGA:Semarang Venice van Java, Pesona Sejarah dan Modernitas Jawa Tengah

Aturan Adat dalam Perburuan Paus

Sumber: