Tradisi Unik Berburu Paus di Lamalera, Warisan Budaya dari Flores

Tradisi Unik Berburu Paus di Lamalera, Warisan Budaya dari Flores

Tradisi berburu paus di Lamalera adalah contoh nyata bagaimana masyarakat menjaga hubungan harmonis dengan alam melalui adat dan kearifan lokal. -Foto Instagram@ricsnt-

Walaupun Lamalera dikenal sebagai desa pemburu paus, mereka tidak sembarangan dalam melakukan perburuan. 

Ada aturan adat yang sangat ketat. Misalnya, paus biru tidak pernah menjadi target buruan. 

Selain karena statusnya yang dilindungi, masyarakat percaya ada kisah lama yang menyebutkan paus biru pernah menyelamatkan keluarga penduduk Lamalera di masa lalu. 

BACA JUGA:Candi Borobudur: Mahakarya Nusantara dari Magelang, Jawa Tengah

Selain itu, paus yang sedang hamil, masih muda, atau tengah kawin juga dilarang ditangkap. 

Keyakinan masyarakat menyebutkan bahwa melanggar aturan ini akan mendatangkan musibah bagi seluruh desa.

Tradisi ini juga hanya dilakukan pada musim tertentu, biasanya dimulai pada bulan Mei hingga November. Waktu tersebut bertepatan dengan masa migrasi paus dari perairan Australia menuju laut tropis. 

Sebelum musim berburu dimulai, masyarakat Lamalera akan mengadakan upacara adat sebagai tanda penghormatan kepada alam dan leluhur, sekaligus permohonan keselamatan selama perburuan.

BACA JUGA:Mubeng Beteng Yogyakarta, Tradisi Satu Suro Penuh Makna

Perahu Paledang dan Peran Lava

Proses perburuan paus dilakukan dengan peralatan tradisional, tanpa mesin modern. Nelayan menggunakan paledang, yaitu perahu kayu tradisional yang digerakkan dengan layar dan dayung. 

Setiap perahu diawaki oleh tujuh hingga empat belas orang, dan masing-masing memiliki peran khusus. 

Yang paling penting adalah lava, yaitu juru tombak yang bertugas menusukkan senjata pertama ke tubuh paus.

BACA JUGA:Palembang dan Sriwijaya: Kota Sungai yang Menjadi Pusat Peradaban

Senjata utama yang digunakan disebut tempuling, tombak kayu sepanjang sekitar empat meter dengan ujung besi sepanjang 30 sentimeter. 

Lava yang berpengalaman harus mampu melompat langsung ke tubuh paus dan menancapkan tempuling dengan kuat. Keberanian lava menjadi kebanggaan masyarakat, sekaligus simbol ketangguhan laki-laki Lamalera.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: