Benteng Vastenburg: Jejak Sejarah Kolonial di Jantung Kota Solo
Benteng Vastenburg merupakan warisan sejarah yang tidak ternilai bagi Kota Solo. - Foto:Instagram@agungjunazil--
Peran Penting pada Masa Kolonial
Fungsi utama benteng ini adalah sebagai markas pasukan Belanda. Namun, lebih dari itu, Vastenburg juga melambangkan kekuatan kolonial yang menekan kerajaan lokal.
Dari benteng inilah kebijakan Belanda dijalankan, dan dari sini pula pasukan bergerak cepat ketika muncul gejolak perlawanan dari rakyat.
Bagi masyarakat Jawa pada masa itu, benteng ini identik dengan simbol kekuasaan asing yang mengekang. Keberadaannya membuat ruang gerak keraton terbatas, karena setiap langkah diawasi oleh kekuatan bersenjata yang bermarkas di balik dinding kokoh benteng.
BACA JUGA:Rekomendasi Jam Tangan Olahraga Dengan GPS Akurat dan Fitur Kesehatan Lengkap
Perkembangan Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, fungsi Benteng Vastenburg mengalami perubahan. Awalnya, bangunan ini sempat dipakai oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai markas pertahanan. Namun seiring waktu, peran militer di sana semakin berkurang. Benteng kemudian lebih banyak digunakan sebagai ruang publik, meski kondisinya sempat terbengkalai.
Beberapa bagian bangunan rusak akibat usia dan minimnya perawatan. Muncul pula wacana pemanfaatan benteng untuk kepentingan komersial, yang menimbulkan perdebatan.
Masyarakat Solo, terutama kalangan pemerhati sejarah dan budaya, kemudian mendorong agar benteng ini dijadikan cagar budaya yang dilestarikan, bukan sekadar bangunan lama tanpa makna.
BACA JUGA:Desa Margodadi Gelar Musdes Rkpdes Tahun 2026
Vastenburg sebagai Ruang Budaya
Kini, Benteng Vastenburg semakin dikenal sebagai ruang publik sekaligus destinasi wisata sejarah. Berbagai acara seni dan budaya sering digelar di kawasan ini, mulai dari festival tradisional, pameran, konser musik, hingga pertunjukan teater. Benteng yang dulunya simbol kolonialisme kini bertransformasi menjadi tempat yang memperkuat identitas budaya masyarakat Solo.
Kegiatan tersebut juga menarik minat wisatawan. Banyak orang datang bukan hanya untuk menikmati acara, tetapi juga menelusuri sejarah di balik dinding tua benteng.
Dengan begitu, benteng ini tidak hanya menjadi peninggalan masa lalu, melainkan ruang yang hidup dan bermanfaat bagi masyarakat masa kini.
BACA JUGA:JBL Boombox 3: Raja Speaker Outdoor dengan Tenaga dan Ketahanan Maksimal
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





