Benteng Vastenburg: Jejak Sejarah Kolonial di Jantung Kota Solo
Benteng Vastenburg merupakan warisan sejarah yang tidak ternilai bagi Kota Solo. - Foto:Instagram@agungjunazil--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di pusat Kota Solo, berdiri sebuah bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang hingga kini masih menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa, yaitu Benteng Vastenburg.
Benteng ini dibangun pada tahun 1745 atas perintah pemerintah kolonial Belanda sebagai pusat pertahanan sekaligus markas militer.
Keberadaannya tidak hanya berkaitan dengan urusan militer, tetapi juga erat hubungannya dengan strategi politik Belanda dalam mengendalikan kekuasaan di Jawa, khususnya terhadap Kasunanan Surakarta.
BACA JUGA:Cara Membersihkan Cobek agar Bebas Bau Tak Sedap dengan Satu Bahan Dapur
Latar Sejarah Pembangunan
Pada abad ke-18, Surakarta merupakan pusat penting di Jawa. Setelah Kerajaan Mataram terpecah, Surakarta menjadi salah satu penerus kekuasaan dengan pengaruh yang besar. Belanda melihat posisi strategis ini sebagai peluang sekaligus tantangan.
Agar bisa menjaga kepentingan dagang dan politiknya, Belanda membangun sebuah benteng di dekat keraton. Pembangunan ini dimaksudkan agar mereka dapat mengawasi gerak-gerik raja sekaligus mengendalikan aktivitas pemerintahan di sekitarnya.
Pemilihan lokasi benteng di tengah kota bukan tanpa alasan. Dengan posisi yang berdekatan dengan keraton, Belanda bisa memastikan bahwa Kasunanan Surakarta selalu berada dalam pengawasan. Selain itu, Solo merupakan jalur perdagangan yang ramai, sehingga benteng berfungsi ganda: sebagai pusat kontrol politik dan juga ekonomi.
BACA JUGA:Toyota Yaris Cross Hybrid 2025: Sporty dan Modern
Struktur dan Arsitektur Benteng
Benteng Vastenburg memiliki bentuk dasar bujur sangkar dengan empat sudut yang diperkuat dengan bastion sebagai menara pengawas. Dinding-dindingnya yang kokoh, dibangun dari batu bata tebal yang mampu menahan serangan. Bagian dalamnya dilengkapi barak prajurit, gudang senjata, serta lapangan luas yang dipakai untuk latihan militer.
Gerbang utama benteng dirancang dengan gaya khas arsitektur bernuansa Eropa, yang menampilkan kesan megah serta berwibawa.
Tata letaknya juga memperlihatkan bahwa bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan, melainkan pusat komando militer Belanda di Surakarta.
BACA JUGA:Gubernur Lampung Sampaikan Aspirasi Rakyat ke Ketua MPR dan Wamen Setneg
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





