Kain Tenun Bumpak Seluma adalah: Warisan Budaya yang Perlu Dijaga dan Dilestarikan

Kain Tenun Bumpak Seluma adalah: Warisan Budaya yang Perlu Dijaga dan  Dilestarikan

Tenun Bumpak bukan sekadar kain, tetapi cerminan nilai-nilai luhur masyarakat Seluma. Foto: Instagram@defiyulandari--

BACA JUGA:Tradisi Mandi Balimau di Mukomuko: Penyambutan Ramadan dengan Kesucian Diri

Perlindungan Hak atas Budaya Lokal

Untuk menjaga keaslian dan hak milik budaya masyarakat Seluma, kain tenun Bumpak telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual komunal. Langkah ini sangat penting untuk mencegah adanya klaim budaya oleh pihak luar serta memberikan perlindungan hukum terhadap motif dan desain yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Pendaftaran ini juga mempermudah akses bagi pengrajin untuk memperoleh berbagai bentuk dukungan dari pemerintah, seperti pendampingan usaha, pelatihan lanjutan, dan promosi terpadu. 

Selain itu, adanya pengakuan resmi ini meningkatkan rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya mereka sendiri.

BACA JUGA:Alat Musik Tradisional yang Menggema dari Sumatera ke Dunia yakni : Dhol Bengkulu

Tantangan dalam Pelestarian

Meski berbagai upaya telah dilakukan, pelestarian tenun Bumpak masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu yang paling utama adalah kurangnya minat dari generasi muda untuk menjadi pengrajin tenun. Profesi ini sering dipandang kurang menjanjikan dari sisi ekonomi dan dianggap sebagai pekerjaan yang berat.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan akses bahan baku berkualitas serta alat tenun yang modern. 

Banyak pengrajin masih menggunakan peralatan tradisional, yang meskipun menjaga nilai otentik, namun memerlukan waktu produksi yang lebih lama. Hal ini menyulitkan mereka untuk memenuhi permintaan pasar dalam jumlah besar.

BACA JUGA:Upacara Adat Bengkulu yang Masih Bertahan Hingga Kini

Peluang Pengembangan di Era Modern

Meskipun banyak tantangan, peluang untuk mengembangkan kain tenun Bumpak masih sangat besar. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, pengrajin kini bisa memasarkan produknya melalui media sosial dan platform e-commerce. Ini memungkinkan mereka menjangkau konsumen di luar wilayah Bengkulu, bahkan hingga pasar internasional.

Kolaborasi dengan desainer muda juga bisa membuka peluang baru. Perpaduan antara motif tradisional dan desain modern bisa menghasilkan produk yang diminati oleh generasi muda, tanpa meninggalkan akar budaya aslinya.

Lebih jauh lagi, tenun Bumpak bisa dikembangkan menjadi beragam produk turunan seperti tas, aksesori, atau dekorasi rumah. Inovasi semacam ini tidak hanya memperluas pasar, tapi juga meningkatkan nilai jual dari produk itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: