Jadi Pembicara Dialog Kebhinekaan, Benny: Hapus Mentalitas Manusia Terjajah

Jadi Pembicara Dialog Kebhinekaan, Benny: Hapus Mentalitas Manusia Terjajah

Staf Khusus BPIP Antonius Benny Susetyo menjadi pembicara pada Dialog Kebhinekaan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang-Foto Dok-

BACA JUGA:Cegah Kejahatan Siber, Ini Cara Efektif Melindungi Ponsel dari Ancaman Peretas

Benny menekankan bahwa pendidikan yang merata adalah salah satu cara untuk mengamalkan nilai Pancasila, khususnya sila kelima, yaitu keadilan sosial. 

Menurutnya, pemerataan pendidikan ini penting untuk menghapuskan mentalitas manusia terjajah yang masih melekat dalam masyarakat. 

"Mentalitas terjajah ini hanya akan membawa kesengsaraan, ketimpangan sosial, dan kemiskinan," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Benny juga menyoroti bahaya ideologi popularisme yang dapat merusak demokrasi. 

BACA JUGA:KSKP Pelabuhan Bakauheni Amankan Pelaku Pencurian Diatas Kapal

"Popularisme menghancurkan demokrasi; masyarakat diarahkan untuk memilih tanpa adanya suara kritis dan dialektika yang sehat. Pada akhirnya, nilai-nilai Pancasila hanya menjadi retorika semata," tuturnya.

Ia mengajak para pemuda untuk menjadi suara yang berani dalam menghadapi ketidakadilan. 

"Mirisnya, banyak pemuda saat ini yang tidak menyelesaikan pendidikan SMP. Tanpa pengetahuan dan pendidikan, demokrasi Pancasila mudah dibajak oleh oligarki yang berafiliasi dengan kapitalisme," ujarnya dengan penuh kekhawatiran.

Menjelang peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia, Benny mengajak para pemuda untuk kembali merenungkan visi para pendiri bangsa. 

BACA JUGA:Rayakan HUT Ke- 4 Ormas JAB Adakan Bakti Sosial

"Mari kita kembali kepada cita-cita para pendiri bangsa kita dan menjalankan kehidupan berbangsa sesuai dengan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Jadilah manusia yang merdeka sepenuhnya, dan gunakan media sosial untuk melawan mentalitas terjajah," pesannya. 

Benny juga mendorong pemuda untuk belajar sejarah dengan baik dan memahami cara berpikir para pendiri bangsa, agar menjadi petarung yang tangguh, bukan pecundang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: