Pemkab Dinilai Tak Berdaya, Warga Sidodadi Gunakan Trik Ini Agar Tetap Bisa Beraktivitas

Pemkab Dinilai Tak Berdaya, Warga Sidodadi Gunakan Trik Ini Agar Tetap Bisa Beraktivitas

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Meskipun berstatus sebagai jalan kabupaten, namun penataan badan jalan utama pekon, menjadi keharusan masyarakat Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat

Hal tersebut karena hingga saat ini di usia kabupaten sudah puluhan tahun, namun pemerintah belum mampu memberikan pembangunan sehingga badan jalan masih berupa tanah merah dan menempatkan pekon tersebut menjadi pemukiman terisolir.

Minggu 28 April 2024, terpantau seluruh warga dikerahkan bersama aparatur pekon melakukan penataan badan jalan di Pemangku I, II dan III. 

Gotong royong tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat agar akses jalan tetap dapat dilalui meskipun dalam kondisi musim hujan yang menyebabkan badan jalan mengalami kerusakan akibat tergerus air hingga menjadi lembek karena tersiram air hujan.

BACA JUGA:27 Panwascam Existing di Pesbar Ikuti Evaluasi Kinerja

Peratin Anilah Rahmayanti mengatakan, gotong royong perbaikan badan jalan itu bukan suatu hal yang menjadi rutinitas dalam menjaga amanah para leluhur, melainkan sudah menjadi kewajiban masyarakat pekon tersebut sebagai cara menjaga akses jalan untuk dapat terus dilalui.

"Perbaikan rutin jalan di sepanjang jalan utama pekon, baik yang menghubungkan dengan Pekon Basungan sepanjang Tujuh kilometer maupun dengan Pekon Batu Api sepanjang empat kilometer karena masih berupa jalan tanah merah," sebutnya.

Anilah menyebutkan karena akses jalan masih tanah, dampak yang terjadi cukup mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama dalam aktivitas dan ketersediaan kebutuhan sehari-hari seperti tingginya harga beli karena ongkos transportasi yang tinggi.

"Kalau musim hujan dan jalan sulit diakses, harga kebutuhan sehari-hari yang masuk menjadi lebih tinggi dari harga umumnya di pekon lain, begitu juga terhadap hasil bumi seperti kopi. Walaupun mahal tapi ongkos angkut juga mahal lantaran menimbang kesulitan saat diangkut serta resiko yang harus ditanggung ojek," kata dia.

BACA JUGA:Pengajian Rutin NU, Pj Peratin Gedung Surian Ingatkan Warga Sigap Hadapi Pancaroba

Namun demikian, karena akses jalan menjadi salah satu fasilitas penting dalam menunjang kehidupan masyarakat. 

Pemerintah pekon tanpa lelah dalam menyuarakan kepada pemerintah supaya jalan utama pekon yang statusnya milik kabupaten di bangun. 

Dan 2024 ini menjadi harapan baru Pekon Sidodadi jalan utama dapat perhatian pembangunan. 

Walaupun belum menyeluruh dapat dibangun secara berkesinambungan setiap tahunnya baik menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun dari program pemerintah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: