Pengakuan Ribuan Ilmuwan, Kiamat Tak Lama Lagi Bahkan Sudah Terjadwal

Pengakuan Ribuan Ilmuwan, Kiamat Tak Lama Lagi Bahkan Sudah Terjadwal

--

BACA JUGA:Seleksi Kompetensi CASN Lampung Barat Akan Digelar di Bandar Lampung

Dari pola yang disebutkan tentu bukan kabar yang menggembirakan, karena manusia hanya berbuat sedikit untuk memperbaiki keadaan.

Dalam pernyataannya Ripple mengatakan, pihaknya juga hanya menemukan sedikit kemajuan yang dapat dilaporkan terkait upaya umat manusia dalam memerangi perubahan iklim.

Sebelumnya terdapat 12 penulis studi juga ribuan penandatangan studi tersebut, tidak hanya menunjuk pada industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Namun juga perwakilan pemerintah yang mensubsidi mereka sebagai salah satu akar penyebab efek bola salju iklim ini.

Menurut makalah tersebut, antara tahun 2021 hingga 2022, subsidi bahan bakar fosil meningkat dua kali lipat dari US$531 miliar menjadi lebih dari US$1 triliun. Perlu dicatat bahwa jumlah itu, hanya terjadi di Amerika Serikat, belum lagi dari negara yang lain.

BACA JUGA:Pulang Pengajian, Pria Paruh Baya Alami Lakalantas di Jalan Nasional Way Tenong

"Kita harus mengubah perspektif kita mengenai darurat iklim dari sekedar isu lingkungan hidup yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial," tulis para penulis makalah tersebut.

Peneliti menerangkan beralih dari bahan bakar fosil, serta memerangi konsumsi berlebihan oleh orang-orang kaya adalah hal yang perlu dilakukan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat Melanda Pemukiman di Sinarlaut

Dua hal pertama itu harus dilakukan untuk mencegah bencana lebih lanjut sebelum abad ke-21 berakhir pada 2100 mendatang sekitar 77 tahun lagi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: