Jember memiliki Bandara Notohadinegoro Satu-Satunya Perintis yang Dikelola Pemkab

Jember memiliki Bandara Notohadinegoro Satu-Satunya  Perintis yang Dikelola Pemkab

--

BACA JUGA:Mendekati Jatuh Tempo, 15 Kecamatan di Lampung Barat Tak Kunjung Lunasi PBB-P2 Tahun 2023

Masuknya PT Amaya ini dianggap Ratno sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan bandara Notohadinegoro. Apalagi tidak ada biaya APBD yang dapat dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.

Menurutnya Kalau load factor tinggi, maskapai yang lebih besar akan tertarik. Harapannya begitu, sebab sudah ada komunikasi dengan Garuda, Wings, Citilink, dan Susi Air.

Bupati Hendy Siswanto kemudian meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah agar memanfaatkan pesawat tersebut untuk perjalanan dinas ke Surabaya.

Kata Retno, pemanfaatan pesawat tersebut untuk perjalanan dinas tidak bermasalah secara hukum, karena sudah sesuai Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Regional.

BACA JUGA:Rp 60 Miliar DAK Non Fisik Masuk Kasda Pesisir Barat

Lanjutnya, sesuai regulasi, setiap pemerintah daerah menyusun standar biaya umum, analisis standar biaya, dan standar satuan harga yang harus dimutakhirkan setiap tahun.

Retno menjelaskan Kami memang mengatakan ke Bagian Pembangunan Pemkab Jember, silakan disurvei batas atas untuk penerbangan domestik Jember ke Surabaya.

Ia menambahkan, Dari hasil survei, batas atasnya Rp 1,6 juta. Sehingga kemudian tiket pesawat PT Amaya masih di angka Rp 650 ribu dalam posisi voucher promo dan batas atas Rp 1,25 juta, maka masih di bawah pedoman umum APBD Kabupaten tersebut. Pedoman umum ini sudah mendapatkan persetujuan pemerintah provinsi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: