Hadapi El Nino, Mendagri Minta Kepala Daerah untuk Memastikan Ketersediaan Beras Aman

Hadapi El Nino, Mendagri Minta Kepala Daerah untuk Memastikan Ketersediaan Beras Aman

--

BACA JUGA:Gelombang Panas Ekstrim di India, Jutaan Orang Terpanggang Suhu 45 Derajat Celsius

Dukungan teknis kepada Satgas udara dibawah koordinasi BNPB dan Satgas darat di bawah koordinasi KemenLHK.

Selain itu, kemarin tanggal 14 Agustus 2023 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian minta kepala daerah memastikan ketersediaan beras memadai di daerahnya masing-masing. Hal itu untuk mengantisipasi dampak dari fenomena El Nino tersebut.

Pemerintah daerah (Pemda) perlu berkoordinasi dengan pihak Bulog dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memenuhi kebutuhan beras. Terlebih, bagi daerah yang mulai mengalami kekeringan dampak dari El Nino.

"Bukan hanya cukup per hari ini, tapi menyediakan stok yang cukup sampai dengan bulan Desember mendatang," ungkapnya dalam keterangan tertulis Senin (14/8) saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta.

 BACA JUGA:Memahami La Nina, Si Putri Anti El Nino

Tito menyebut, saat ini stok beras secara nasional kurang lebih sebanyak 1,3 juta ton.

Ia menyebut, presiden telah menginginkan agar stok tersebut dapat mencapai sekitar 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan hingga April tahun depan.

El Nino diperkirakan berakhir pada september atau Oktober mendatang kondisi tersebut akan menekan suplai beras hasil panen di tingkat global maupun nasional.

"Di beberapa negara secara yang terdampak pasti tidak mengurangi stok, sebab akan digunakan di dalam negeri masing-masing," ungkapnya

BACA JUGA:Ini Dampak Positif dan Negatif dari Fenomena La Nina

Berbeda dengan yang disampaikan Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari mengatakan upaya penambahan stok beras terus dilakukan baik dari produksi dalam negeri maupun beras impor. 

Persiapan cadangan beras juga sudah didistribusikan ke seluruh gudang-gudang Bulog i daerah.

"Persiapan ini dapat digunakan investasi untuk kegiatan pasar termasuk gerakan pangan murah yang dikerjasamakan dengan Badan Pangan Nasional," tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: