Antisipasi Dampak El Nino, Pemkab Surati Kecamatan dan Pekon
Ilustrasi kekeringan akibat el nino-freepik.com@kamchatka-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat di Kabupaten Lampung Barat dihimbau agar dapat melakukan sejumlah langkah untuk menghadapi adanya potensi dampak dari fenomena perubahan cuaca atau El Nino yang berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncaknya akan terjadi di bulan Agustus hingga September 2023.
Fenomena El Nino berpotensi mengakibatkan terjadinya gangguan iklim yang dapat menimbulkan kekeringan akibat kemarau. Sehingga Pemkab Lambar melakukan langkah mitigasi dengan menyurati pemerintah kecamatan maupun Pekon/kelurahan.
Kepala pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo mengatakan, berdasarkan Surat Deputi Bidang BMKG perihal pemantauan El Nino 2023 dan perkembangan musim kemarau.
Hasil pemantauan terkait fenomena El nino dan pemutakhiran prediksi ikim pada semester kedua tahun 2023 menunjukan adanya kenaikan dari intensitas El Nino lemah menuju El Nino moderat.
BACA JUGA:Pemerintah Prioritaskan PPPK pada Seleksi CASN 2023
BACA JUGA:DPRD Lampung Barat Setujui Perubahan KUA PPAS Tahun 2023
Hal ini berpotensi mengakibatkan terjadinya gangguan iklim berupa iklim kering dan musim kemarau yang puncaknya diprediksi pada bulan Agustus hingga September 2023 termasuk di wilayah Lambar.
“Jadi menindaklanjuti surat BMKG itu maka kita sudah bersurat ke semua kecamatan dan pekon untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi, terutama pada wilayah yang sudah menunjukan adanya tanda-tanda kekeringan,” kata Padang.
Langkah yang bisa dilakukan, terus padang, ialah meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaanya di saat musim kemarau.
“Kemudian melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan karhutla dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau tahun ini, Melakukan antisipasi untuk adaptasi pola tanam, untuk wilayah-wilayah yang mengalami mundurnya awal musim hujan tahun 2023 serta melakukan efisiensi dalam pemanfaatan air bersih hingga level rumah tangga di masyarakat melalui peningkatan pemahaman pola penggunaan air bersih,” jelasnya.
BACA JUGA:Terkait Program Kerja, PJS Pesawaran Audiensi dengan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona
BACA JUGA:Penanganan 4 Titik Bencana Senilai Rp12,7 Miliar di Lampung Barat Telah Dimulai
Selanjutnya, selama puncak el nino berlangsung pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan.
“Kita akan terus memantau perkembangan fenomena el nino ini dan jika nantinya memang ada wilayah yang akan terdampak maka kita akan membentuk Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla),” tandasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: