Saluran Drainase Rusak Belum Diperbaiki, Satker BPJN Dinilai Tak Bertanggung Jawab

Saluran Drainase Rusak Belum Diperbaiki, Satker BPJN Dinilai Tak Bertanggung Jawab

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kerusakan atau patahnya saluran drainase di wilayah perbatasan Pekon Canggu dengan Pekon Kotabesi, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat hingga kini belum diperbaiki.

Padahal, sebelumnya Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) melalui Satker Wilayah II PPK 2.3 Batas Provinsi Bengkulu - Sp.Gunung Kemala - Padang Tambak menyebut pembangunan itu masih dalam masa pemeliharaan dan pihak rekanan mengaku siap untuk segera melakukan perbaikan.

Terkait itu, warga menilai pihak BPJN tidak memiliki rasa tanggungjawab dan seolah mengabaikan kerusakan yang terjadi.

"Katanya masih dalam masa pemeliharaan dan di bulan Mei 2022 lalu mau langsung diperbaiki, tapi sudah hampir habis tahun ini belum juga ada tanda-tanda perbaikan, dimana rasa tanggung jawabnya," ungkap warga yang enggan identitasnya disebut.

BACA JUGA:Pekon Gunungterang Bagi Hasil Budidaya Ikan Lele Upaya Pencegahan Stunting

Selain itu, pihaknya juga menyebut perencanaan pembangunan saluran drainase itu tidak matang alias asal jadi. Karena tidak sinkronnya volume fisik dengan besaran debit air yang masuk ke saluran tersebut.

"Patahnya saluran itu dipicu karena tidak kuat menahan debit air dari atas sehingga patah. Karena belum juga ditangani kini air terus menggerus tanah hingga mengakibatkan longsor," imbuhnya

Menanggapi itu, PPK 2.3 Batas Provinsi Bengkulu - Sp.Gunung Kemala Padang Tambak Joko Wisargo, S.T.M.T, melalui koordinator pelaksana teknik Rusmadi Gani, S.T M.T, mengaku pihaknya akan kembali menyurati pihak rekanan.

"Sebelumnya sudah kita sampaikan dan sudah kesiapan dari rekanan untuk memperbaiki jadi nanti kami sampaikan lagi," kata dia

BACA JUGA:Seorang Pejalan Kaki Tewas Disambar Kereta Api

Pihaknya membantah jika kerusakan terjadi, bukan karena mutu atau kualitas yang kurang baik, namun dikarenakan kontur tanah yang labil maka terjadi pergeseran tanah atau longsor sehingga mematahkan saluran tersebut.

“Kita upayakan secepatnya pihak kontraktor turun untuk mengecek kemudian melakukan perbaikan, karena kita juga tidak ingin kerusakan yang terjadi bertambah parah,” imbuh dia.(edi/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: