Irwansyah SP Revolusi Sistem Tanam Kopi Untuk Peningkatan Produktivitas

Irwansyah SP Revolusi Sistem Tanam Kopi Untuk Peningkatan Produktivitas

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabar gembira bagi masyarakat tani Kabupaten Lampung Barat (Lambar) penerapan tanam kopi sistem rapat (pagar) mengadopsi dari Negara Brazil mampu mendongkrak hasil hingga enam ton per hektar baik untuk jenis robusta maupun arabika. 

Penerapan itu telah dijalankan beberapa petani di Kabupaten Lambar yang dikenal salah satu wilayah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. 

Dikatakan pengembang tanaman kopi sistem pagar, Irwansyah, S.P., dalam sistem penanaman kopi di Indonesia selama ini menggunakan jarak tanam 2x2 meter bahkan 3x2 meter sehingga didapat jumlah populasi tanaman per hektar 1600 hingga 2500 batang.

Jarak tanam ini telah diterapkan sejak awal penanaman kopi di Indonesia awal abad 19 hingga sekarang. Penanaman kopi juga selalu disertai dengan penanaman pohon penaung dengan maksud untuk kelestarian tanah dan umur tanaman kopi yang lebih panjang (30 tahun). 

BACA JUGA:Satu Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Longsor di Akses Utama Pekon Sukamulya

Sementara produktivitas kopi per hektar di indonesia dari tahun ketahun berkisar di angka rata rata 500 hingga 800 kilogram (Kg). 

Sementara kata dia, dibandingkan dengan Negara Brazil yang mencapai 2500 kg per hektar untuk kopi arabika dan 6000 kg per hektar untuk robusta. 

Negara Brazil telah mengalami peningkatan produktivitas kopi per hektar dengan sangat pesat sejak menerapkan pola tanam rapat yaitu 2,5x1m atau 3x0,5m sehingga Pada sistem tanam rapat per hektar lahan dapat memuat hingga 7000 tanaman. 

Dengan sistem rapat ini fungsi pohon penaung tergantikan oleh tanaman kopi itu sendiri. Saling menaungi antar pohon dalam satu barisan. 

BACA JUGA:2023, Pemkab Lambar Targetkan Pekon Mandiri Menjadi 52

Dalam sistem produksi kopi dengan sistem rapat, ciri utamanya adalah hanya pohon kopi yang akan ditanam di lahan kopi; tanpa ada spesies tanaman lain yang terlibat dalam perkebunan, sehingga sinar matahari menyinari seluruh permukaan tanaman kopi

Diperkirakan bahwa pohon kopi, untuk memberikan hasil maksimalnya membutuhkan antara 1.600 dan 1.800 jam sinar matahari per tahun atau setara 4,5 dan 5 jam sinar matahari per hari. 

Dalam hal ini, jika kondisi curah hujan, suhu, dan kecerahan matahari yang optimal terpenuhi, maka dimungkinkan untuk membangun sistem produksi kopi dalam paparan sinar matahari penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: