Kenapa Nasi Liwet Jadi Hidangan Paling Dicari di Solo?
Nasi liwet, kuliner khas Solo yang terkenal gurih dan beraroma kaya, lengkap dengan tradisi penyajiannya-Ilustrasi Gemini AI-
Cara Penyajian yang Unik
Di Solo, nasi liwet sering disajikan di atas daun pisang, baik dalam bentuk pincuk maupun dalam piring besar untuk makan bersama. Penyajian ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga memberi aroma alami yang menyempurnakan rasa nasi.
Selain itu, pedagang nasi liwet tradisional biasanya menggunakan tungku arang untuk memasak.
Metode ini memberikan sensasi aroma smokey yang lembut dan menambah keunikan rasa dibandingkan nasi liwet yang dimasak dengan kompor modern.
BACA JUGA:Rekomendasi Smartwatch Lari Paling Canggih 2025 untuk Atlet dan Runner Pemula
Perkembangan dan Variasi
Seiring berjalannya waktu, nasi liwet memiliki beberapa variasi di berbagai daerah, misalnya:
- Nasi Liwet Sunda, yang menggunakan bumbu berbeda dengan tambahan ikan asin, cabai rawit, dan daun kemangi.
- Nasi Liwet modern, yang terkadang ditambah topping seperti ayam bakar, tempe bacem, atau sambal khas daerah tertentu.
Namun, nasi liwet gaya Solo tetap dikenal sebagai versi paling klasik dan paling banyak dicari karena keautentikannya.
BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Gelar Operasi Zebra 2025, Sasar Pelanggaran Berpotensi Fatal
Makna di Balik Hidangan
Bagi banyak masyarakat Jawa, nasi liwet bukan hanya sekadar makanan sehari-hari.
Hidangan ini menjadi simbol kebersamaan, kehangatan, dan rasa syukur.
Tradisi makan bersama nasi liwet sering dilakukan saat perayaan kecil dalam keluarga sehingga menciptakan rasa dekat satu sama lain. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





