Disway Awards

Oseng-oseng Ungker, Olahan Kepompong Ulat Jati Pedas Gurih Khas Jawa

Oseng-oseng Ungker, Olahan Kepompong Ulat Jati Pedas Gurih Khas Jawa

Oseng ungker ulat jati, menu tradisional unik dengan cita rasa pedas gurih menggoda-Ilustrasi AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Oseng-oseng ungker adalah salah satu olahan masakan rumahan khas Jawa yang mengutamakan cita rasa pedas, gurih, dan sedikit manis. 

“Ungker” dalam konteks ini merujuk pada kepompong ulat jati, bahan makanan khas pedesaan yang memiliki tekstur kenyal, rasa gurih alami, serta aroma yang kuat. 

Hidangan ini dimasak dengan teknik “oseng-oseng”, yaitu proses menumis bahan dengan api sedang hingga bumbu meresap sempurna ke dalam kepompong ulat jati.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Tumbangkan Pohon, Jalinsum Belambangan Pagar Sempat Lumpuh

Ciri Khas Rasa dan Teknik Memasak

Keistimewaan dari oseng-oseng ungker terletak pada perpaduan bumbu sederhana namun aromatik, seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, lengkuas, daun salam, serta sedikit kecap atau gula merah sebagai penyeimbang rasa.

Kepompong ulat jati biasanya dibersihkan terlebih dahulu lalu direbus singkat agar teksturnya lebih empuk dan mudah menyerap bumbu. Proses memasaknya tidak memerlukan banyak kuah—lebih cenderung kering dan tampak “mengkilap” karena karamelisasi bumbu saat ditumis.

Kunci kelezatannya adalah menumis bumbu hingga benar-benar matang sebelum kepompong dimasukkan, lalu diaduk perlahan hingga bumbunya meresap. 

Beberapa orang menambahkan sedikit air untuk melunakkan teksturnya, tetapi tetap menjaga hasil akhir yang tidak berkuah.

BACA JUGA:Dana Kaget Jumat Berkah Hadir, Bonus hingga Rp175.000

Asal Usul dan Peran dalam Tradisi Kuliner

Oseng-oseng ungker banyak ditemukan di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga daerah pedesaan yang dekat dengan hutan jati. 

Kepompong ulat jati sering dijadikan hidangan spesial saat acara keluarga, syukuran, atau kumpulan warga karena dianggap memiliki nilai gizi tinggi sekaligus mudah diperoleh di lingkungan pedesaan.

Bahan ini juga menjadi lauk favorit di warung-warung tradisional tertentu karena menawarkan sensasi rasa gurih pedas yang unik—cocok untuk penyuka kuliner ekstrem maupun pecinta olahan khas desa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: