Kenali Perbedaan Zat Besi Heme dan Nonheme, Penting untuk Kesehatan Tubuh

Kenali Perbedaan Zat Besi Heme dan Nonheme, Penting untuk Kesehatan Tubuh

Zat besi heme dan nonheme merupakan dua bentuk zat besi yang berbeda dalam hal sumber makanan dan kemampuan diserap oleh tubuh-freepik.com-

MEDIALAMPUNG.CO.IDZat besi merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin sendiri adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. 

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, konsentrasi menurun, sesak napas, hingga anemia defisiensi besi.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa zat besi hadir dalam dua bentuk utama, yaitu zat besi heme dan nonheme. Keduanya memiliki perbedaan dari sisi sumber, cara kerja, serta tingkat penyerapan oleh tubuh. 

Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi Anda yang menjalani pola makan khusus seperti vegetarian atau vegan, serta bagi ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan zat besi lebih tinggi.

BACA JUGA:Sering Nyeri Pinggang Saat Tidur? Ini Penyebab dan Solusinya

Apa Itu Zat Besi Heme?

Zat besi heme adalah jenis zat besi yang hanya ditemukan pada makanan hewani

Sumber utamanya adalah daging merah seperti sapi dan kambing, jeroan seperti hati dan ginjal, unggas seperti ayam dan kalkun, serta ikan laut seperti sarden, tuna, dan salmon. 

Zat besi ini berasal dari hemoglobin dan mioglobin, yaitu dua protein pengikat oksigen dalam darah dan otot hewan.

BACA JUGA:Gaikindo Beberkan Penyebab Lesunya Penjualan Kendaraan Komersial

Salah satu keunggulan zat besi heme adalah tingkat penyerapannya yang tinggi. Tubuh manusia dapat menyerap sekitar 15% hingga 35% dari zat besi heme yang dikonsumsi.

Penyerapan zat besi jenis ini juga tidak terlalu dipengaruhi oleh makanan lain, sehingga lebih efisien untuk mencukupi kebutuhan harian.

Beberapa contoh makanan tinggi zat besi heme antara lain daging sapi has dalam, hati ayam atau sapi, daging kambing muda, ikan tuna dan sarden, serta ayam kampung. 

Menjadikan makanan-makanan ini sebagai bagian dari menu harian sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko anemia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: