Adonan aspal diduga kurang, sehingga banyak batuan kasar yang mencuat ke permukaan dan membuat jalan bergelombang.
Warga menduga kurangnya pengawasan dari UPTD Wilayah IV Dinas Bina Marga Provinsi Lampung menjadi penyebab utama pekerjaan asal-asalan ini.
Selain jalan, pengerjaan siring pasang di pinggir jalan juga dinilai bermasalah.
Seorang warga, Aceng, menjelaskan bahwa siring di depan rumahnya tidak berfungsi karena terputus di tengah pengerjaan.
BACA JUGA:Operasi Senyap Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 53 Kg Ganja ke Jakarta
"Air meluap ke jalan karena siring tidak dikerjakan sampai selesai. Kondisi ini sangat merugikan kami," katanya.
Masyarakat berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan ini dan memastikan pekerjaan dilakukan sesuai standar.
Transparansi melalui pemasangan papan informasi proyek juga sangat dibutuhkan agar warga dapat mengawasi pekerjaan.