Hal ini diharapkan mendatangkan masyarakat dari berbagai daerah, yang pada akhirnya meningkatkan ekonomi lokal.
"Dengan kedatangan masyarakat ke berbagai daerah, pertumbuhan ekonomi akan semakin maju, pedagang dan UMKM akan semakin bahagia karena perputaran ekonomi yang terjadi," ujarnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, menyatakan bahwa festival ini membuka ruang bagi musik tradisional untuk kembali hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai kebanggaan masa lalu, tetapi juga relevan untuk masa kini dan masa depan.
"Festival ini dirancang untuk menjaga ekosistem musik Indonesia, khususnya musik tradisional," ujar Fitra Arda.
BACA JUGA:Polda Lampung Gelar Operasi Patuh Krakatau 2024, Siapkan Surat-surat Anda!
Ia menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengadakan festival musik tradisional Indonesia selama empat tahun berturut-turut. Malam ini, festival musik tradisional Indonesia "Recaka Musik Lampung" mengumpulkan masyarakat.
"Festival ini tidak hanya menampilkan seni tradisional, tetapi juga mengadakan seminar untuk menghidupkan kembali dan menarasikan musik tradisional," ujarnya.
"Musik hadir dari hubungan sosial dalam masyarakat. Hilangnya hubungan sosial akan menghilangkan musiknya. Langkah kita adalah menghidupkan komunitas tradisi Lampung ini," tambahnya.
Lampung dipilih sebagai wilayah strategis karena kaya akan budaya dan alam.
Festival ini dimulai dari bumi Lampung dan akan berlanjut ke Wilayah Timur.*